TELEGRAF – Di tengah dinamika ekonomi, emas tetap menjadi instrumen investasi yang digemari. Nilainya yang stabil bahkan cenderung naik menjadikannya pilihan aman, terutama bagi generasi muda yang baru mulai merintis perjalanan finansial. Fenomena ini terlihat jelas dari data BCA Syariah, di mana produk Pembiayaan Emas iB tumbuh pesat hingga 204% year-on-year (YoY) per Juli 2025, dengan nilai mencapai Rp295,2 miliar.
Kepala Satuan Kerja Bisnis Ritel dan Konsumer BCA Syariah, Bukit Mas Siahaan, mengatakan lonjakan tersebut menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk memiliki emas, baik sebagai instrumen tabungan maupun investasi berbasis syariah.
“Saat ini pembiayaan emas tengah menjadi favorit masyarakat. Tingginya minat tersebut disebabkan oleh masyarakat melihat emas sebagai investasi dengan nilai yang cenderung terjaga atau naik di masa depan,” ujar Bukit.
Produk Pembiayaan Emas iB BCA Syariah menggunakan akad murabahah (jual beli), yang sesuai dengan prinsip syariah. Nasabah dapat mengajukan pembiayaan mulai dari 5 gram emas, dengan uang muka minimum 10% dan tenor hingga 5 tahun.
Menurut Bukit, keunggulan utama produk ini terletak pada kemudahan akses yang sepenuhnya bisa dilakukan melalui aplikasi mobile banking BSya by BCA Syariah, tanpa harus datang ke cabang.
“Pembiayaan Emas iB adalah pembiayaan dengan prinsip murabahah yang dapat diakses dengan mudah melalui mobile banking BSya by BCA Syariah. Nasabah bisa mengajukan mulai dari 5 gramasi, dengan uang muka minimal 10%, dan tenor pembiayaan hingga maksimal 5 tahun,” jelasnya.
BCA Syariah mencatat bahwa sebagian besar peminat pembiayaan emas berasal dari kalangan milenial. Sekitar 42% pengguna produk ini adalah generasi muda berusia 21–40 tahun.
“Produk pembiayaan Emas iB sangat diminati oleh generasi muda. Mayoritas peminatnya, sekitar 42%, merupakan generasi milenial di usia 21–40 tahun,” ungkap Bukit.
Selain karena nilai emas yang cenderung stabil, kalangan muda juga tertarik pada fleksibilitas produk. Misalnya, adanya opsi cicilan ringan hingga 5 tahun dengan jumlah gramasi kecil yang memudahkan para first jobber.
“Kami menyediakan kemudahan untuk para first jobber dengan usia minimum 21 tahun, dengan menyediakan gramasi yang lebih kecil mulai dari 5 gram. Ini memberikan akses yang lebih luas kepada generasi muda untuk mulai berinvestasi,” tambahnya.
Pertumbuhan signifikan produk emas juga didukung oleh upaya BCA Syariah dalam melakukan literasi keuangan syariah. Edukasi dilakukan secara berkelanjutan melalui berbagai program.
“Edukasi mengenai pembiayaan kami lakukan secara rutin melalui berbagai kegiatan baik literasi, expo, dan event bersama komunitas. Edukasi juga kami lakukan melalui media massa dan media sosial untuk menjangkau khalayak yang lebih luas,” terang Bukit Mas.
BCA Syariah juga menggencarkan program FrenSHub, sebuah inisiatif yang menyasar kalangan mahasiswa dan universitas untuk meningkatkan pemahaman literasi keuangan syariah. Program ini tidak hanya memperkenalkan produk keuangan syariah, tetapi juga mengasah kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa agar siap menjadi profesional. Saat ini, BCA Syariah telah bekerja sama dengan 22 universitas di seluruh Indonesia.
Menurut Bukit, tantangan utama dalam pengembangan produk ritel dan konsumer berbasis syariah masih terletak pada tingkat literasi masyarakat. Banyak masyarakat belum sepenuhnya memahami bahwa produk syariah tidak hanya kompetitif secara angka, tetapi juga memberikan kenyamanan spiritual.
“Salah satu tantangan dalam pengembangan produk perbankan syariah sampai saat ini adalah literasi serta pemahaman masyarakat bahwa Bank Syariah memiliki produk unggulan yang memberikan manfaat lebih, tidak hanya dari sisi finansial, tapi juga memberikan kenyamanan spiritual,” jelasnya.
Ke depan, BCA Syariah menargetkan inovasi berkelanjutan pada produk ritel dan konsumer, termasuk pembiayaan emas.
“Dalam 3–5 tahun ke depan target BCA Syariah adalah bisa memberikan beberapa pembaruan inovasi pengembangan produk yang semakin memudahkan dan menjangkau seluruh segmentasi nasabah dan masyarakat, terutama untuk nasabah yang concern terhadap pembiayaan syariah,” katanya.
Kemudahan Wujudkan Jalan Sepiritual
Bukan saja Investsi di lain kesempatan Direktur BCA Syariah, Ina Widjaja, mengungkapkan bahwa BSya dirancang sebagai sahabat yang menemani perjalanan hidup nasabah.
“Menemani Langkah menggambarkan rasa teman terdekat dan terpercaya dalam setiap perjalanan. Sedangkan Penuh Berkah merefleksikan harapan agar setiap perjalanan hidup membawa manfaat dan kebaikan,” ujarnya.
Selain transfer, pembayaran, dan belanja online, BSya menghadirkan kemudahan untuk pembayaran Zakat, Infak, Sedekah (ZIS), serta fitur autodebet zakat sejak pembukaan rekening online. Aplikasi ini juga menyediakan layanan khusus untuk perencanaan ibadah haji dan umrah, mulai dari pendaftaran setoran awal haji hingga pengelolaan tabungan umrah, sehingga nasabah dapat lebih mudah mempersiapkan perjalanan spiritualnya.
Hal serupa juga ditambahkan Bukit, untuk memulai investasi dengan pendekatan syariah. Menurutnya, berinvestasi syariah bukan hanya soal angka, melainkan tentang menata keuangan secara lebih bijak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.
“Kami melihat, memulai investasi atau pembiayaan syariah bukan hanya soal angka, tapi tentang bagaimana menata keuangan melalui cara-cara yang lebih selaras dengan nilai-nilai yang diyakini. BCA Syariah hadir dengan semangat untuk menjadi teman bagi perjalanan finansial nasabah, mulai dari langkah pertamanya,” pungkas Bukit Mas.
Dengan pertumbuhan yang pesat, Pembiayaan Emas iB BCA Syariah diprediksi akan terus menjadi primadona bagi masyarakat yang mencari instrumen investasi aman, fleksibel, dan sesuai syariah, khususnya di kalangan generasi muda yang semakin melek investasi. (Ati Kurnia)