Telegraf – Tiga narasumber dengan latar berbeda memberikan perspektif komplementer dalam seminar “Aman Digital”, Selasa (16/12/2025).
Narasumber pertama, Sarifah Ainun Jariyah, Anggota Komisi I DPR RI, menegaskan bahwa keamanan digital merupakan kebutuhan mendasar di tengah pesatnya transformasi teknologi. Ia menekankan pentingnya pendekatan security by design dengan mengintegrasikan aspek keamanan pada setiap lapisan infrastruktur digital.
Menurutnya, investasi pada teknologi keamanan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta kepatuhan terhadap regulasi bukan sekadar kewajiban, tetapi strategi penting untuk menjaga keberlanjutan dan kepercayaan publik di era digital.
Narasumber kedua, Syariful, menekankan pentingnya literasi dan etika digital dalam menjaga keamanan data pribadi. Ia menjelaskan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan data sering menjadi celah terjadinya kebocoran informasi dan penipuan daring.
Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam membagikan informasi, memahami jejak digital, serta menguatkan nilai tanggung jawab dalam bermedia digital.
Sementara itu, narasumber ketiga, Ninuk Wiliani, memaparkan pentingnya keamanan digital dari sisi perlindungan pengguna, khususnya perempuan dan anak. Ia menjelaskan bahwa ruang digital yang tidak aman dapat memicu berbagai risiko, mulai dari kekerasan berbasis gender online hingga dampak psikologis akibat paparan konten negatif.
Menurutnya, penguatan kesadaran, edukasi aman digital, serta keberanian melapor menjadi langkah penting dalam menciptakan ruang digital yang inklusif, aman, dan ramah bagi semua kalangan.
Melalui seminar ini, para narasumber sepakat bahwa keamanan digital merupakan tanggung jawab bersama. Sinergi antara kebijakan, literasi, dan kesadaran masyarakat dinilai menjadi kunci dalam mewujudkan ruang digital yang aman, sehat, dan berkelanjutan.