Telegraf – Mendorong dan menjawab tantangan pasar modal ASEAN terhadap perekonomian kawasan dan pencapaian target ekonomi hijau. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku Ketua ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) menggelar ACMF Deputies Meeting.
ACMF Deputies Meeting merupakan agenda kegiatan menuju ACMF Chairs Meeting 2023 yang tahun ini diketuai OJK menggantikan Securities and Exchange Regulator of Cambodia (SERC).
“Saya berharap dengan ditunjuknya OJK sebagai Ketua ACMF tahun ini akan membawa lebih banyak kolaborasi yang dapat membuat ASEAN tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Saya berharap suara ASEAN tetap relevan, penting, dan terus didengar secara global. Saya percaya ACMF memainkan peran kunci dalam mewujudkannya,” ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam closing statement yang disampaikan pada ACMF Deputies Meeting di Jakarta, Selasa (14/2).
Inarno menyampaikan bahwa negara ASEAN terus didorong melakukan berbagai upaya untuk mencapai target pengurangan emisi karbon yang menjadi komitmen nasional yaitu Nationally Determined Contribution (NDCs) dan terus bergerak menuju tercapainya target net zero emission sehingga taksonomi hijau, standar transisi, pasar karbon, dan ekonomi sirkular menjadi inisiatif utama dalam forum kerjasama sektor keuangan ASEAN, dan ACMF adalah salah satu pemain kunci dalam pelaksanaan inisiatif regional ini.
NDCs adalah komitmen sukarela oleh negara-negara pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) berdasarkan prioritas, kapasitas, dan tanggung jawab historis. NDCs merupakan elemen penting dari Perjanjian Paris.
Inarno juga menyampaikan bahwa pertemuan ACMF Deputies Meeting hari ini dan pertemuan ACMF Chairs Meeting yang dijadwalkan pada Maret depan akan semakin menegaskan langkah ACMF ke depan untuk lebih berkontribusi pada proses transisi di kawasan ASEAN untuk mendukung target pengurangan emisi karbon menuju pencapaian
net zero emission.
ACMF dibentuk tahun 2004 dengan tujuan mengembangkan Pasar Modal di kawasan ASEAN yang dalam, likuid, dan terintegrasi dengan fokus pada harmonisasi kerangka pengaturan dalam rangka mencapai integrasi Pasar Modal yang lebih baik di ASEAN.