Isyana Sarasvati Warnai Peluncuran PUMA H-Street di Seoul dengan Gaya Autentik dan Energi Global

PUMA gandeng Isyana Sarasvati dalam peluncuran sepatu H-Street, gabungkan warisan klasik dan semangat modernitas global

Oleh : Idris Daulat
PUMA H-Street

 

TELEGRAF – PUMA resmi meluncurkan lini sepatu terbarunya, PUMA H-Street, dalam sebuah acara eksklusif bertajuk Future Archives.(22/05/2025)

Mengusung tema perpaduan antara warisan dan inovasi, peluncuran ini digelar bukan sekadar sebagai rilis produk, tetapi sebagai perayaan gaya hidup dan kreativitas anak muda dunia.

Seoul dipilih bukan tanpa alasan.

Kota ini telah menjelma menjadi episentrum tren global, menjadikannya panggung sempurna untuk memperkenalkan evolusi baru dari identitas PUMA.

Isyana Sarasvati, Representasi Autentik PUMA

Peluncuran H-Street semakin memikat perhatian publik dengan kehadiran Isyana Sarasvati.

Musisi Indonesia sekaligus Brand Ambassador PUMA Indonesia ini tampil mencuri perhatian di tengah kerumunan fashion enthusiast dan media internasional.

Dikenal lewat gaya personal yang eksentrik namun tetap elegan, Isyana merepresentasikan semangat PUMA: otentik, berani, dan terus berevolusi.

Kehadirannya tak sekadar sebagai bintang tamu.

Ia adalah simbol kolaborasi lintas budaya yang diusung PUMA secara strategis untuk memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara.

Aku senang banget bisa jadi bagian dari peluncuran PUMA H-Street di Seoul,” ujar Isyana dalam wawancaranya.

Desain H-Street ini unik banget—ada sentuhan vintage tapi tetap modern dan bold. Dan yang paling penting, nyaman banget dipakai sehari-hari,” tambahnya dengan antusias.

H-Street: Perjalanan Warisan Menuju Inovasi

PUMA H-Street bukan hanya sepatu baru.

Ia adalah evolusi dari PUMA Harambee, sepatu lari legendaris dari tahun 90-an, yang pernah mencuri hati penggemar olahraga.

Versi terbarunya hadir sebagai sepatu gaya hidup, pertama kali dikenalkan ulang pada 2003 dan kini kembali disempurnakan untuk kebutuhan generasi 2025.

Karakteristiknya menggabungkan bentuk low-profile dengan siluet ringan, memberikan kenyamanan maksimal tanpa mengorbankan gaya.

Desain ini menjawab kebutuhan generasi masa kini yang dinamis, mobile, dan tetap ingin tampil khas.

Dalam acara tersebut, Isyana mengenakan koleksi apparel PUMA bernuansa netral.

Padu padan dengan H-Street yang ramping, penampilannya membaur sempurna dengan atmosfer kreatif Seoul, menciptakan gaya kasual yang effortless namun tetap ikonik.

Komitmen Global PUMA Lewat Future Archives

Menurut Richard Teyssier, VP Brand and Marketing PUMA, Future Archives bukan sekadar peluncuran produk, tapi wujud nyata visi global brand dalam memimpin transformasi dunia streetwear.

Setelah Paris, kini giliran Seoul untuk menerima energi transformatif PUMA,” ujar Richard.

Kami merayakan warisan tapi juga menatap masa depan dengan penuh inovasi. H-Street adalah simbol perjalanan itu.”

Acara ini melibatkan berbagai mitra kreatif, termasuk komunitas budaya Cold Archive, platform fashion Eyesmag, serta kolaborator seperti Ring Seoul yang menghadirkan instalasi seni, pertunjukan musik, dan workshop kostumisasi.

Para pengunjung tidak hanya disuguhi produk, melainkan juga pengalaman yang merayakan ekspresi diri dan kebebasan berkarya.

Peluncuran ini seakan menjadi festival kreativitas yang menggandeng semua elemen industri fashion, musik, dan seni kontemporer.

Evolusi Gaya Hidup Urban dan Kesempatan Koleksi Eksklusif

PUMA H-Street akan tersedia mulai 28 Juni 2025 di gerai pilihan seperti ATMOS dan Our Daily Dose.

Dengan pilihan warna yang merefleksikan semangat retro-modern, sepatu ini siap menjadi pernyataan gaya baru di jalanan kota besar.

Koleksi terbatas ini diprediksi cepat habis, mengingat tingginya animo publik sejak peluncuran di Seoul.

Bagi sneakerhead, inilah saatnya menjadi bagian dari evolusi street style global.Peluncuran ini bukan hanya soal sepatu, tapi bagaimana warisan dan masa depan berjalan berdampingan di kaki Anda.

Di Balik Strategi Branding dan Budaya Pop

PUMA tidak hanya menjual produk—ia menjual identitas.

H-Street menjadi wujud nyata bagaimana brand mampu menghidupkan kembali nilai-nilai klasik lewat pendekatan modern.

Kehadiran Isyana Sarasvati mempertegas pentingnya representasi lokal dalam narasi global.

Indonesia, lewat sosok Isyana, tidak hanya menjadi penonton dalam gelombang fashion internasional, tapi kini ikut membentuknya.

Melalui kolaborasi lintas negara, PUMA mengirim pesan: masa depan fashion tidak dibatasi oleh geografi.

Yang dibutuhkan hanyalah semangat otentik, dan ruang bagi ekspresi untuk berkembang.

Strategi ini tidak hanya relevan, tapi juga berkelanjutan.

Karena di era di mana visual, nilai, dan koneksi emosional menjadi kekuatan utama brand, PUMA membuktikan bahwa identitas klasik pun dapat terus hidup dan bertenaga—selama dipadukan dengan jiwa zaman.

Lainnya Dari Telegraf