Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Indonesia Jadi Target Berbagai Kejahatan Siber
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Rilis

Indonesia Jadi Target Berbagai Kejahatan Siber

Didik Fitrianto Jumat, 12 Desember 2025 | 18:47 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia berkolaborasi dengan Komisi I DPR RI melaksanakan kegiatan Ngobrol Bareng Legislator, kegiatan webinar yang bertujuan meningkatkan literasi digital dengan tema “Aman Digital”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 12 Desember 2025, yang dihadiri 150-200 peserta secara daring. Narasumber pada diskusi kali ini adalah Ruth Naomi Rumkabu selaku Anggota Komisi I DPR RI, Syariful selaku dosen Psikologi UNIBI dan M Adhi Prasnowo selaku Kaprodi Magister Manajemen UMAHA.

Sebagai pembuka diskusi, Ruth menjelaskan bahwa menjaga keamanan digital di Indonesia menjadi semakin penting seiring meningkatnya ketergantungan masyarakat pada teknologi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari komunikasi, pendidikan, layanan keuangan, hingga pemerintahan.

Di tengah pesatnya transformasi digital, Indonesia juga menghadapi ancaman yang semakin kompleks, seperti kebocoran data, penipuan online, peretasan, penyebaran hoaks, hingga eksploitasi identitas digital. Ancaman-ancaman ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat menggoyahkan kepercayaan publik terhadap layanan digital dan mengancam stabilitas sosial maupun ekonomi. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga keamanan digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendasar bagi seluruh pengguna teknologi.

Dengan jumlah pengguna internet yang besar dan bertumbuh cepat, Indonesia menjadi target empuk bagi berbagai kejahatan siber. Dengan menerapkan perilaku digital yang aman, seperti menggunakan kata sandi kuat, memverifikasi informasi, berhati-hati dalam membagikan data pribadi, serta memahami risiko online masyarakat Indonesia dapat membangun ekosistem digital yang lebih sehat, terlindungi, dan dapat dipercaya. Pada akhirnya, keamanan digital merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan transformasi digital nasional agar mampu mendorong kemajuan tanpa mengorbankan keselamatan warganya.

Dilain pihak, Syariful juga menegaskan bahwa perkembangan dunia digital membawa dampak signifikan terhadap kesehatan mental, terutama pada remaja. Paparan media sosial yang berlebihan memicu tekanan psikologis, kecemasan, depresi, serta fenomena perbandingan sosial seperti “Instagram Perfect”. Cyberbullying juga diidentifikasi sebagai ancaman serius yang menyebabkan trauma emosional mendalam dan risiko bunuh diri. Psikologi siber memaparkan bagaimana interaksi digital membentuk perilaku dan emosi manusia, sekaligus menunjukkan perlunya intervensi seperti pengurangan waktu layar, pelatihan coping strategy, dan terapi berbasis teknologi untuk menjaga kesejahteraan mental di era digital.

Di sisi lain, Syariful juga menyoroti pentingnya menjaga keamanan data sebagai bagian dari tanggung jawab etis dan psikologis. Data psikologis dianggap sangat sensitif sehingga memerlukan perlindungan melalui enkripsi, sistem keamanan berlapis, dan penerapan prinsip informed consent. Pelanggaran privasi dapat merusak kepercayaan dan menghambat keberhasilan proses terapi. Pemateri juga menekankan bahwa literasi digital berbasis nilai etika, termasuk pendekatan nilai Islam, terbukti efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kesadaran risiko pada remaja. Ke depan, kolaborasi antara psikolog, teknolog, dan masyarakat menjadi kunci dalam membangun ekosistem digital yang aman, sehat, dan memberdayakan.

Sedangkan Adhi Pranowo, menekankan pentingnya pemahaman empat pilar literasi digital Cakap, Aman, Budaya, dan Etika sebagai fondasi bagi masyarakat untuk memanfaatkan teknologi secara positif, bertanggung jawab, dan produktif. Pengguna media sosial dituntut untuk mampu menjaga etika, memverifikasi informasi, melindungi privasi, serta mengelola waktu penggunaan demi kesehatan mental. Penggunaan media sosial secara aman juga ditekankan, termasuk pengaturan privasi, penggunaan kata sandi kuat, kewaspadaan terhadap konten mencurigakan, serta kesadaran akan risiko seperti kecemasan, depresi, cyberbullying, dan dampak negatif lainnya, terutama pada remaja.

Adhi Pranowo menggarisbawahi pentingnya personal branding di media sosial sebagai sarana membangun citra diri yang profesional dan kredibel.

Pengguna didorong untuk membuat konten bermanfaat, berinteraksi dengan sopan, dan menjaga konsistensi nilai pada setiap platform. Paparan ini menekankan bahwa ruang digital harus dibangun sebagai lingkungan yang inklusif dan toleran. Setiap individu perlu menyadari bahwa semua aktivitas daring meninggalkan jejak digital yang dapat mempengaruhi reputasi jangka panjang, sehingga perilaku positif, integritas, dan kehati-hatian menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan.

 

 

 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Rock Ngisor Ringin Part #2 Jadi Ajang Kumpul Musisi Rock Tanah Air
Waktu Baca 4 Menit
Program FLPP Capai Rekor 263 Ribu Unit, BTN Dominasi Penyaluran Rumah Subsidi Nasional
Waktu Baca 4 Menit
BSN Resmi Beroperasi Usai Spin-Off dari BTN, Bidik Pertumbuhan Perbankan Syariah Nasional
Waktu Baca 3 Menit
Tradisi Warga Indonesia Dalam Merayakan Malam Tahun Baru di New York
Waktu Baca 6 Menit
OJK Bentuk Departemen UMKM dan Keuangan Syariah, Pengawasan Bank Digital Berlaku 2026
Waktu Baca 3 Menit

Keamanan Digital Adalah Tanggung Jawab Setiap Pengguna Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

Keamanan Digital Kebutuhan Mendasar di Tengah Transformasi Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

BTN Salurkan Bantuan Rp8 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Waktu Baca 3 Menit

OJK Raih Predikat Badan Publik Terbaik Nasional 2025, Tegaskan Komitmen Keterbukaan Informasi

Waktu Baca 4 Menit

Lainnya Dari Telegraf

ChatGPT AI Chatbot: Mengintip Ancaman Hacking Berbasis AI
Rilis

Security by Design Integrasikan Aspek Keamanan Infrastruktur Digital

Waktu Baca 2 Menit
Ciber Police
Rilis

Ancaman Siber Membutuhkan Pendekatan Proaktif dan Penanganan Komprehensif

Waktu Baca 2 Menit
Rilis

Ruang Digital Menawarkan Banyak Peluang Namun Tetap Membutuhkan Etika

Waktu Baca 2 Menit
Pesatnya pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia tidak diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam menilai dan mengecek kebenaran sumber informasi media melalui teknologi digital. Kemampuan ini dikenal sebagai literasi media digital.
Rilis

Ruang Digital Membentuk Pola Sosial dan Praktik Budaya

Waktu Baca 5 Menit
Ilustrasi Photo: SHUTTERSTOCK
Rilis

Jadi Kebutuhan Primer, Keamanan Digital Bukan Hanya Isu Teknis

Waktu Baca 3 Menit
Photo Credit: Teknologi digital semakin memudahkan hidup kita. Namun, penggunaan internet, e-commerce, berbagai aplikasi, dan platform digital lainnya sering “meminta” data pribadi pengguna. Jika tidak berhati-hati, seseorang yang berniat tidak baik mencuri data digital. SHUTTERSTOCK
Rilis

Budaya Digital Cerminan Kehidupan Kita Sehari-Hari

Waktu Baca 5 Menit
Rilis

Budaya Digital Ciptakan Budaya Paradoks

Waktu Baca 4 Menit
Photo Credit: Strategi mendidik anak di era digitalisasi dan media sosial. Thinkstock
Rilis

Budaya Digital Tidak Dapat Dipisahkan Dari Etika

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?