Hasto Sindir Capres Dari Hasil Musra, Ini Katanya

Oleh : A. Chandra S.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. FILE/PDI Perjuangan

Telegraf – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyindir hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang digelar oleh para relawan Jokowi di Bandung, Jawa Barat pada (28/08/2022) lalu, dengan menempatkan Presiden Jokowi pada urutan posisi pertama kandidat capres untuk Pilpres 2024 mendatang. Menurut Hasto, hasil Musra itu tidak mengejutkan dan PDIP memilih lebih fokus mendukung Jokowi secara nyata dengan suara-suara yang belum puas dengan kinerja Jokowi dibandingkan dengan puji-pujian yang memabukkan.

“Dalam politik, kami diajarkan untuk mendengarkan suara-suara yang tidak terdengar. Dan dalam politik kami juga diajarkan pentingnya melakukan otokritik, serta mendengarkan suara yang berseberangan sekalipun, untuk kemudian dilakukan penajaman, melihat akar persoalan, dan bertindak melakukan perbaikan,” katanya kepada wartawan, Kamis (01/09/2022).

Menurut Hasto, PDIP sebagai partai pendukung utama pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin, memberikan dukungan nyata bukan hanya sekedar puji-pujian yang memabukkan.

PDIP, menurutnya, memberikan dukungan dengan melakukan sinergi koneksitas dan pergerakan seluruh elemen partai, baik struktur, eksekutif partai dan legislatif partai untuk bergerak satu arah, mendorong prestasi maksimum pemerintahan saat ini.

“Dengan kekuatan lebih dari 1,2 juta pengurus partai aktif, 128 anggota DPR, 418 anggota DPRD provinsi, 3.232 DPRD kabupaten/kota, dan lebih dari 54 persen kepala daerah dari PDI Perjuangan, semua bergerak satu arah memperkuat dukungan rakyat ke Pemerintah,” tegasnya.

Hasto mengatakan, meskipun pada saat Pilpres 2019 yang lalu, seluruh daerah yang dipimpin PDIP berhasil memenangkan secara mutlak pasangan Jokowi-Ma’ruf, pihaknya tetap bersikap rendah hati bahwa hal tersebut terjadi karena rakyat. Menurutnya, hal itu penting ditekankan.

“Itu karena makna dari kemenangan adalah tanggung jawab membawa kemajuan, tanggung jawab bagi masa depan, bukannya menyampaikan sesuatu hal yang bertentangan dengan konstitusi seperti masa jabatan tiga periode,” bebernya.

Hasto menegaskan, PDIP bertanggung jawab terhadap peningkatan keberhasilan Presiden Jokowi, terutama dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi dan tekanan global yang tidak ringan ini. Untuk itu, kata dia, skala prioritas PDIP adalah membantu Jokowi dibandingkan menampilkan elektoral Jokowi sebagaimana dilakukan Musra.

“PDI Perjuangan lebih tertarik mendengarkan suara-suara dari pendukung yang masih belum puas dengan kinerja Pak Jokowi, dan dari situlah PDI Perjuangan bekerja semakin keras untuk legacy Pak Jokowi dan KH Maruf Amin,” ungkapnya.

Hasto juga mengatakan, terkait dengan mekanisme Pilpres 2024 sudah sangat jelas, tahapannya sudah berjalan dan sudah menjadi praktik demokrasi yang semakin terlembaga. Untuk itu, PDIP mengajak seluruh pendukung Jokowi, termasuk seluruh parpol di pemerintah dan juga relawan, untuk bekerja lebih keras lagi, memacu kemajuan bangsa dalam seluruh aspek kehidupan.

“Termasuk memperbaiki tingkat kehidupan rakyat yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi dan kini menghadapi tantangan baru. Itu lebih positif daripada memanaskan situasional politik Pilpres yang tahapan pencalonannya masih bulan Oktober tahun 2023,” imbuhnya.

Diketahui, Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) yang digelar oleh relawan Jokowi itu menghasilkan 10 nama bakal calon presiden (bacapres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024. Dari 10 nama tersebut, Jokowi menempati urutan pertama di mana sebanyak 1.704 orang dari 5.721 peserta musyawarah ingin Jokowi kembali maju nyapres.

“Nomor satu Pak Joko Widodo di-vote 1.704 orang atau 29,79 persen,” kata Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/08/2022).

Posisi kedua, ditempati Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan 968 suara atau 16,92 persen dan disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di urutan ketiga dengan 921 suara atau 16,1 persen.

Berikut ini deretan nama yang muncul sebagai daftar bacapres hasil Musra relawan Jokowi:

1. Joko Widodo (29,79 persen)
2. Sandiaga Uno (16,92 persen)
3. Ganjar Pranowo (16,1 persen)
4. Prabowo Subianto (11,1 persen)
5. Anies Baswedan (9,02 persen)
6. Ridwan Kamil (5,17 persen)
7. Puan Maharani (4,16 persen)
8. Dedi Mulyadi (2,87 persen)
9. Moeldoko (2,57 persen)
10. Andika Perkasa (1,42 persen)
Lainnya: (0,89 persen)

Berikut ini daftar bacawapres hasil Musra relawan Jokowi:

1. Ridwan Kamil (38,89 persen)
2. Airlangga Hartarto (13,25 persen)
3. Erick Thohir (12,81 persen)
4. Arsjad Rasjid (10,33 persen)
5. Puan Maharani (9,49
6. Anies Baswedan (4,88 persen)
7. Sandiaga Uno (4,06 persen)
8. Ganjar Pranowo (2,76 persen)
9. Moeldoko (1,54 persen)
10. Dedi Mulyadi (0,68 persen)
Lainnya: 0,56 persen

Lainnya Dari Telegraf