Connect with us

Regional

Ganjar Resmikan Mall Pelayanan Publik ke 13 di Jateng

Published

on

Photo Credit: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Sevaka Bhakti Wijaya Kabupaten Sukoharjo, Kamis (25/8/2022). FILE/Dok Humas Jateng/Telegraf
Photo Credit: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Sevaka Bhakti Wijaya Kabupaten Sukoharjo, Kamis (25/8/2022). FILE/Dok Humas Jateng/Telegraf

Telegraf – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Sevaka Bhakti Wijaya Kabupaten Sukoharjo, Kamis (25/8/2022). Saat ini, sudah ada sebanyak 13 mal pelayanan publik di Jawa Tengah.

Persemian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan gong itu juga dihadiri oleh Deputi Pelayanan Publik Kementrian PAN-RB Diah Natalisa, serta Bupati Sukoharjo Etik Suryani.

“Iya, ini bagian dari komitmen pemerintah bagaimana pelayanan masyarakat bisa mudah, murah, cepat. Terus kemudian disatukan biar masyarakat tidak lari ke sana dan kemari,” kata Ganjar.

Ia berharap kemudahan layanan tersebut dapat dilakukan secara optimal. Selain itu, ke depan juga terus dikembangkan secara online.

“Harapan saya ini bagian dari mempermudah layanan. Yang kedua mungkin tidak cukup di sini, kita bisa extand yang online. Maka saya minta yang masuk ke sini dilayani dengan baik, dengan senyum, dengan sapa,” imbuhnya.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga memuji Gedung MPP Sevaka Bhakti Wijaya, yang bagus dengan berbagai fasilitas yang ada.

“Karena gedungnya bagus banget ini. Ini kayaknya gedung paling bagus sementara yang ada di Jateng,” paparnya.

“Sejauh ini, sudah ada 13 Mal Pelayanan Publik yang ada di Jawa Tengah. Tahun ini, rencananya akan ditambah 5 lagi, ini layanan secara fisiknya saja, digitalnya sudah berjalan, disatukan di sini biar masyarakat mendapat pelayanan satu atap,” imbuhnya.

Baca Juga :   Pj. Bupati Bangkalan Sorot Potensi Pertanian: Cabai dan Durian Jadi Andalan

Ganjar berharap, dengan adanya MPP akan mampu mengubah perilaku pelayanan pemerintah bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan kalau semua bisa transparan, terbiasa melayani masyarakat akan bisa mengubah perilakunya untuk melayani yang baik, yang prima dan tidak korupsi, tidak pungli. Sehingga masyarakat terpuaskan,” tandasnya.

Sementara, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dalam sambutannya menyampaikan bahwa MPP Sevaka Bhakti Wijaya berdiri di atas lahan seluas 3.600 meter persegi dengan luas bangunan 2.620 meter persegi.

“Dibangun dengan anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Sukoharjo tahun 2021 senilai Rp21,4 miliar,” katanya.

Menurutnya, MPP hadir untuk memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanan dan kenyamaman kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan publik.

“Saat telah bergabung 32 instansi dan 138 jenis layanan yang ada di MPP ini,” bebernya.

Sebelumnya, Mall Pelayanan Publik telah diresmikan Ganjar di antaranya di Kabupaten Banyumas, Kendal, Batang, Jepara, Kebumen, Tegal, Karanganyar, Pati, Kudus, Kota Surakarta, Kota Salatiga dan Kota Magelang. Selain itu beberapa daerah juga tengah menyiapkan MPP tersebut. Di antaranya Kota Semarang, Kabupaten Rembang, Kabupaten Demak serta beberapa daerah lainnya.

Advertisement
Click to comment

Regional

Pj. Bupati Bangkalan Sorot Potensi Pertanian: Cabai dan Durian Jadi Andalan

Published

on

Foto : Pj. Bupati dan Ir. Puguh melihat keberhasilan pertanian cabai di Desa Petrah dan kekayaan durian yang beragam di Banjar. (Do.Ist)
Foto : Pj. Bupati dan Puguh melihat keberhasilan pertanian cabai di Desa Petrah dan kekayaan durian yang beragam di Banjar. (Dok. Ist)

Telegraf – Pj. Bupati Bangkalan, Arief M. Edie didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso, melaksanakan kunjungan lapangan untuk mengeksplorasi potensi pertanian di Kabupaten Bangkalan pada Jumat, (08/12/2023).

Kunjungan ini fokus pada peninjauan potensi komoditas cabai di Desa Petrah, Kecamatan Tanah Merah, serta potensi budidaya buah durian di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Bangkalan.

Pj. Bupati mengungkapkan bahwa Kabupaten Bangkalan memiliki potensi yang signifikan di sektor pertanian.

“Di Desa Petrah, masyarakat telah berhasil mengembangkan budidaya tanaman cabai, dan hasilnya cukup memuaskan.

Dengan pengembangan lebih lanjut, ini dapat memenuhi kebutuhan stok cabai lokal di Bangkalan,” jelasnya.

Selain itu, di Desa Banjar, Pj. Bupati secara langsung menyaksikan kebun durian dan menikmati hasil panen yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Sejahtera Desa Banjar.

“Budidaya durian di sini tidak hanya mencakup varietas lokal, tetapi juga termasuk varietas unggul seperti musang king dan durian lay, hasil stek batang durian lokal yang diintegrasikan dengan varietas lain,” tambahnya.

Kunjungan ini tidak hanya membatasi diri pada durian, Pj. Bupati juga mengamati berbagai komoditas yang sedang dikembangkan oleh BUMdes Desa Banjar, seperti vanili, melon, cabai, anggur, dan pepaya.

Keunggulan lainnya adalah pengembangan komoditas buah-buahan secara organik.

Baca Juga :   Pj. Bupati Bangkalan Sorot Potensi Pertanian: Cabai dan Durian Jadi Andalan

“Dengan berbagai potensi pertanian yang ada di Bangkalan, kita dapat memenuhi kebutuhan lokal dan mengarahkannya ke sektor agrowisata, yang melibatkan BUMdes dan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian,” paparnya.

Ir. Puguh, kepala Dinas Pertanian, melaporkan bahwa luas lahan tanaman cabai rawit di Kabupaten Bangkalan mencapai 357 hektare, sementara cabai besar mencakup 15 hektare yang tersebar di 7 kecamatan, dengan produktivitas mencapai 5-7 ton per hektare.

“Namun, meskipun begitu, hasil panen cabai belum mencukupi kebutuhan masyarakat Bangkalan.

Oleh karena itu, ke depannya kami akan mendorong petani untuk beralih ke komoditas dengan nilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah cabai, sehingga dapat membantu meningkatkan stok kebutuhan cabai lokal,” ungkap Puguh.

Terakhir, Puguh juga menyoroti potensi durian di beberapa daerah di Bangkalan, seperti Kecamatan Tanah Merah, Burneh, dan Galis.

“Di Galis saja, terdapat sekitar 15.000 pohon durian.

Dinas Pertanian Bangkalan terus memberikan penyuluhan kepada kelompok tani, termasuk BUMdes di Desa Banjar, untuk mengoptimalkan potensi pertanian yang ada,” tandasnya.

Continue Reading

Regional

BNSP Semakin Masif Sosialisasi Tentang Urgensi Sertifikasi Kompetensi di Sektor Pendidikan

Published

on

Foto : Amilin, anggota BNSP saatk menjadi narasumber dalam kegiatan Studium General di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 1 Desember 2023.(Doc.Ist)

Telegraf – Di bawah kepemimpinan Ketua BNSP yang baru Perode 2023-2028, Syamsi Hari, BNSP terus berbenah, melakukan proses continous improvent dengan terus menyempurnakan manajemen BNSP, dan semakin masif dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan literasi kepada masyarakat luas dan para pemangku kepentingan di berbagai sektor.

Setelah pelantikan para Komisioner BNSP pada tanggal 13 November 2023, Syamsi Hari selaku ketua BNSP yang disupport oleh Sekretariat BNSP langsung merapatkan barisan dengan mengkoordinasikan seluruh anggotanya, langsung tancap gas melanjutkan pelayanan publik di bidang sertifikasi kompetensi profesi.  BNSP sebagai satu-satunya Badan resmi Negara yang mendapat mandat untuk mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi profesi melalui Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada publik dalam bidang sertifikasi kompetensi profesi.

Memasuki awal Desember 2023, Syamsi Hari menugaskan Amilin, sebagai salah satu anggota BNSP yang saat ini masih berstatus sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk memenuhi undangan sebagai narasumber dalam kegiatan Studium General yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Jumat 1 Desember 2023 dengan tema: “Urgensi Sertifikasi Kompetensi untuk Keunggulan Kompetitif Mahasiswa di Era 4.0 Menuju Indonesia Emas 2045”.

Dalam pemaparannya, Amilin yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2019-2023 ini menyatakan bahwa untuk memasuki dunia kerja saat ini di era rovolusi industri 4.0 dan society 5.0, mahasiswa harus memiliki keunggulan kompetitif dengan cara menyiapkan pengetahuan, keahlian, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan regulasi sehingga para lulusan perguruan tinggi merasa optimis dan percaya diri mampu bersaing dengan tenaga kerja global dalam menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :   Pj. Bupati Bangkalan Sorot Potensi Pertanian: Cabai dan Durian Jadi Andalan

Kegiatan Studium General ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Afdawiza, S.Ag, M.Ag. Dalam sambutan membuka acara, Afdawija menyatakan bahwa sertifikasi kompetensi ini penting dimiliki oleh mahasiswa untuk melengkapi fortofolio Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) sebagai pertanda bahwa setelah nanti lulus dari perguruan tinggi, mereka siap memasuki dunia kerja global dengan bekal kompetensi terstandar yang dimiliki dan mendapat rekognisi dari negara.

Kegiatan Studium General ini dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, dan civitas akademika lainnya di Convention Hall lantai 1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Para peserta tampak begitu antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Studium General ini, yang ditandai dengan banyaknya peserta yang hadir memenuhi ruang acara dari awal hingga selesainya acara.

Setelah narasumber selesai menyampaikan pemaparannya, banyak para peserta yang ingin mengeksplorasi lebih lanjut untuk melakukan pendalaman materi yang disampaikan oleh narasumber, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis, smart, dan sangat futuristik. Suasana diskusi berjalan hangat, dinamis, dan kondusif sehingga para peserta mendapat banyak pencerahan ilmu pengetahuan dari narasumber tentang pentingnya sertifikasi kompetensi profesi bagi mahasiswa.

Continue Reading

Regional

Dewan Adat Papua Ajak Masyarakat Tidak Pilih Capres Berbau Orde Baru dan Militeristik

Published

on

Ganjar Pranowo mendapat kehormatan sebagai tokoh pemerhati orang Papua. Pengukuhan dilakukan oleh Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay saat berkunjung ke Kampung Saukabu, Waigeo Barat Kepulauan, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Senin (20/11/2023). FILE/Telegraf

Telegraf – Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay/Provinsi Papua Barat Dan Papua Barat Daya Mananwir Paul Finsen Mayor menyinggung watak Orde Baru dan militeristik sosok capres/cawapres pilpres 2024 yang sulit diterima mayarakat Papua karena masih memiliki trauma yang mendalam.

Menurut Finsen, memasuki tahapan kampanye politik yang dimulai dari hari ini, Selasa 28 November 2023 hari ini sampai 10 Februari 2024, Dewan Adat Papua mengeluarkan seruan moral kepada segenap elemen masyarakat adat Papua dan penduduk di enam provinsi di tanah Papua agar cermat memilih pemimpin.

Selain menolak pemimpin berwatak Orde Baru yang militeristik, dewan adat juga tidak menganjurkan memilih pemimpin yang punya rekam jejak politik identitas.

“Dewan Adat Papua (DAP) sebagai rumah besar masyarakat adat Papua memandang bahwa dewan adat Papua sebagai pemegang otoritas adat di tanah Papua dengan ini menyerukan kepada segenap masyarakat adat Papua maupun penduduk yang mendiami enam provinsi di tanah Papua untuk tidak boleh memilih calon presiden republik Indonesia dengan rekam jejak diduga kuat sebagai pelaku pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan memainkan politik dinasti dengan menggunakan “Kewenangan Tertentu” untuk merebut kekuasaan di dalam negara republik Indonesia ini,” kata Finsen Mayor melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2023).

Dewan adat Papua juga menolak dengan tegas calon pesiden yang maju dengan menggunakan politik identitas karena akan menghancurkan semua tatanan kehidupan masyarakat di tanah Papua maupun di seluruh wilayah di Indonesia.

Bagi Dewan Adat Papua, masyarakat adat Papua mengalami kondisi trauma militeristik (ketakutan yang mendalam atas kekejaman militer) di masa lalu yang mengalami tindakan represif oleh rezim Orde Baru sehingga sampai saat ini banyak sekali korban-korban pelanggaran HAM berat yang diabaikan dan tidak pernah ada perhatian khusus dari negara terhadap kondisi hidupnya hingga saat ini.

Baca Juga :   Pj. Bupati Bangkalan Sorot Potensi Pertanian: Cabai dan Durian Jadi Andalan

“Maka kami serukan agar melihat dengan hati nurani yang tulus dan bersih bahwa sesungguhnya kita memilih pemimpin yang mempunyai rekam jejak baik dan bersih atau berpihak kepada rakyat kecil serta dapat memberikan kepastian hukum bagi masyarakat adat Papua dan juga segenap penduduk di tanah Papua,” tegasnya.

Lebih lanjut, dewan adat Papua meminta masyarakat adat Papua dan penduduk di tanah Papua untuk memilih pemimpin yang mencintai, menghormati harkat dan martabat orang Papua.

Memilih pemimpin yang berpihak kepada kaum kecil atau rakyat jelata, memilih pemimpin yang kemudian tidak akan melakukan operasi militer di tanah Papua tetapi mengedepankan pendekatan humanistik atau dialog berasas kekeluargaan untuk membangun kesejahteraan dan masa depan Papua yang lebih baik.

“Kami juga menyerukan kepada segenap anak-anak adat Papua yang ada di pemerintahan maupun diberbagai partai politik untuk memikirkan masa depan masyarakat adat Papua dan masa depan generasi penerus orang Papua dengan tidak mengajak masyarakat adat Papua maupun penduduk Papua untuk memilih pemimpin dengan rekam jejak diduga kuat terlibat sejumlah pelanggaran HAM di tanah Papua dimasa lalu,” ajaknya.

Juga mengajak anak-anak adat Papua untuk jangan mengajak atau mengarahkan masyarakat adat Papua maupun penduduk enam provinsi di tanah Papua untuk memilih pemimpin yang menggunakan politik identitas ataupun suku, agama dan ras atau antar golongan (SARA) karena akan merusak tatanan kehidupan sehari-hari di tanah Papua maupun di seluruh wilayah di Indonesia.

Continue Reading

Regional

Cerita Pasappu, Ukiran dan Kerinduan Warga Toraja Kepada Ganjar

Published

on

Ganjar Pranowor saat bersilaturahmi di Tongkonan Sangullele atau Kantor Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Toraja Utara, Sabtu (25/11/2023). FILE/Telegraf

Telegraf – Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 3 mendapat sambutan luar biasa saat bersilaturahmi di Tongkonan Sangullele atau Kantor Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Toraja Utara, Sabtu (25/11/2023).

Ribuan warga berkumpul di halaman kantor BPS dan menyambut kedatangan Ganjar sekitar pukul 12.45. Sejumlah pendeta didampingi tokoh agama yang lain menyematkan Pasappu (penutup kepala), sarung dan selendang khas Toraja kepada Ganjar.

Ganjar kemudian berdiskusi dengan tokoh lintas agama berkait bangsa, toleransi, pariwisata hingga isu perempuan. Di penghujung acara, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mendapat kado spesial berupa ukiran khas Toraja dan sepu atau tas selempang.

Dalam ukiran itu tersematkan gambar matahari yang menyimbolkan tentang kehidupan. Dan, di bagian atas terdapat tanduk kerbau atau banteng.

Ketua Umum Sinode Gereja Toraja, Pendeta Alfred Anggui mengatakan bahwa Tongonan Sangullele adalah rumah buat semua umat bergama. Tempat kumpul semua tokoh lintas agama dan organisasi.

“Kita bersyukur Pak Ganjar Pranowo ada di sini begitu menyentuh hati masyarakat sini. Kami sambut dengan sukacita, ini teman-teman dari lintas agama menyambut Pak Ganjar dan kita makan sama-sama,” ujarnya.

Menurutnya, warga Toraja sangat merindukan Ganjar, sehingga sambutan warga sangat meriah.

“Pak Ganjar seminggu lagi mau dateng saya dapat banyak WA ‘itu saya boleh foto kah?’ ada satu kawan pendeta ‘aku yang harus bawa bakinya, dan lain-lain’. Sepertinya masyarakat Toraja rindu sekali ya menantikan kedatangan Pak Ganjar,” paparnya.

Baca Juga :   Pj. Bupati Bangkalan Sorot Potensi Pertanian: Cabai dan Durian Jadi Andalan

Alfred menambahkan bahwa Ganjar merupakan sosok pemimpin yang mencintai NKRI dan punya kepedulian terhadap masyarakat kecil.

“Hadiah (ukiran) di bagian luar bingkai toraja itu matahari simbol kehidupan, dan di atas ada tanduk kerbau,” jelasnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku sangat terkesan dan terharu karena sambutannya luar biasa.

“Saya tidak menyangka sambutannya begitu luar biasa. Terimakasih,” tuturnya.

Ia menceritakan, diberi sajadah dan kopiah saat hendak salat dhuhur di Tongkonan Sangullele.

“Tadi saya diberi sajadah dan kopiah untuk salat dhuhur. Inilah yang harus kita rawat, kita jaga,” tandasnya.

Continue Reading

Regional

Peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bangkalan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Published

on

Foto: Peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bangkalan yang dilakukan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pj. Bupati Bangkalan, DR. H. Arief M Edie, M.Si, tampak hadir bersama Kepala Dinas PMPTSP dan Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Bangkalan. (Doc.Ist)

Telegraf – Hari ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bangkalan dalam sebuah upacara yang berlangsung di Hotel Bidakara Jakarta.

Pj. Bupati Bangkalan, DR. H. Arief M Edie, M.Si, turut hadir bersama Kepala Dinas PMPTSP dan Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Bangkalan.

Peresmian MPP ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi Kabupaten Bangkalan tetapi juga bagian dari serangkaian peresmian MPP di 12 daerah di Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Menpan RB sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di seluruh tanah air.

Meskipun MPP Bangkalan telah beroperasi sejak tahun 2020, peresmian resmi dilakukan pada tahun 2023 setelah melalui proses penilaian dari Kedeputian Pelayanan Publik Kemenpan RB.

Penilaian tersebut mengidentifikasi beberapa kekurangan yang kemudian diperbaiki agar MPP Bangkalan memenuhi standar yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 92 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik.

Keberadaan MPP di setiap daerah dianggap strategis sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 89 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan publik dengan memperbaiki kekurangan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat MPP dalam memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanan, dan kenyamanan dalam mendapatkan pelayanan.

Pemenuhan sarana prasarana dan peningkatan kompetensi petugas pelayanan terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menjaga agar proses dan produk pelayanan tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga :   Pj. Bupati Bangkalan Sorot Potensi Pertanian: Cabai dan Durian Jadi Andalan

MPP Kabupaten Bangkalan saat ini menyediakan 105 jenis produk layanan yang melibatkan 13 instansi yang telah bergabung. Sinergitas antar OPD pelayanan publik dan instansi vertikal terus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas dan standar pelayanan publik.

Secara operasional, proses bisnis pelayanan dan kinerja petugas di MPP Bangkalan secara berkala dievaluasi oleh Kedeputian Pelayanan Publik Kemenpan RB, Ombudsman perwakilan Jawa Timur, serta Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur untuk memastikan terselenggaranya pelayanan publik sesuai dengan ketentuan.

Peresmian MPP Kabupaten Bangkalan hari ini merupakan hasil dari upaya, komitmen, dan dukungan semua pihak dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie, yang menjadi salah satu Kepala Daerah yang responsif dalam membangun birokrasi profesional, menyampaikan harapannya agar MPP dapat menghadirkan pelayanan publik yang prima dan terintegrasi menuju pelayanan publik yang berkelas dunia.

Dengan hadirnya MPP di Kabupaten Bangkalan, diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat terfasilitasi dengan baik melalui empat ekosistem pelayanan MPP, yaitu direct service, mobile service atau layanan bergerak, self service, dan electronic service.

Daftar 12 MPP yang diresmikan pada hari ini mencakup berbagai daerah di Indonesia, menjadi bukti nyata implementasi reformasi birokrasi di bidang pelayanan publik.

Berikut daftar 12 MPP yang diresmikan hari ini, antara lain:
1. Kabupaten Bengkalis
2. Kabupaten Lubuklinggau
3. Kabupaten Muara Enim
4. Kabupaten Tangerang
5. Kabupaten Magelang
6. Kabupaten Jember
7. Kabupaten Bangkalan
8. Kabupaten Pamekasan
9. Kabupaten Sintang
10. Kabupaten Banggai
11. Kabupaten Polewali Mandar
12. Kabupaten Ngada

Continue Reading

Regional

SMAN 1 Panggarangan Terlibat Dalam Sosialisasi Peka Gender

Published

on

SMAN 1 Panggarangan terlibat dalam sosialisasi peka gender. Telegraf

Telegraf – Komunitas Perempuan Indonesia kembali menggelar acara sosialisasi di SMAN 1 Panggarangan, Lebak, Banten. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemahaman gender di lingkungan pendidikan.

Dalam program “Goes to Kampus dan Sekolah” yang didukung oleh Indonesia Untuk Kemanusiaan (IKA), komunitas ini mengunjungi SMAN 1 Panggarangan,, Banten. Acara ini tidak hanya menjadi platform untuk membangun pemahaman tentang peka gender tetapi juga berkolaborasi dengan komunitas peduli pantai dan laut.

Lilis, perwakilan sekolah dari wakil kepala sekolah bidang agama, dengan penuh semangat menyampaikan pesan kepada para muridnya. Ia menegaskan agar mereka tidak membuang-buang waktu selama acara ini. Sebagai peserta, ia menginginkan agar mereka fokus dan benar-benar mendengarkan setiap detil presentasi hingga akhir.

Dalam sambutannya, Lilis tidak hanya berbicara tentang pentingnya acara ini, namun juga menyoroti tema kesetaraan gender. Ia menekankan bahwa di lingkungan pendidikan, baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak dan kewajiban yang setara.

Aisyah, yang mewakili komunitas pantai dan laut, juga memberikan pandangannya. Meskipun fokus pada lingkungan pantai, ia menekankan bahwa peran perempuan sangat penting dalam menjaga dan merawat laut. Sosialisasi ini dianggapnya sebagai kesempatan untuk memberikan pemahaman dasar kepada teman-teman sebaya.

Acara ini berhasil mengumpulkan 81 peserta, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi SMAN 1 Panggarangan. Semoga pesan-pesan penting tentang pendengaran aktif dan kesetaraan gender dapat menginspirasi mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :   Pj. Bupati Bangkalan Sorot Potensi Pertanian: Cabai dan Durian Jadi Andalan

Pendiri Komunitas Perempuan Indonesia, Wiwit Musa’adah, sebagai narasumber utama, dengan tegas menguraikan aspek-aspek krusial terkait kesetaraan gender di konteks pendidikan. Dalam penyampaiannya, Wiwit juga menghadirkan beberapa contoh kasus yang signifikan dengan kehidupan sehari-hari, memberikan dimensi praktis pada permasalahan-permasalahan tersebut.

Selama eksposisinya, Wiwit tidak hanya membatasi diri pada topik kesetaraan gender, melainkan juga memerinci konsekuensi dari kekerasan seksual yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah. Penyajian materinya dilengkapi dengan data-fakta yang menggambarkan kompleksitas masalah ini dan mengajak para siswa untuk lebih mendalam dalam pemahamannya.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

MUSIK

Advertisement
Advertisement

TELEMALE

Advertisement

Lainnya Dari Telegraf

close