Telegraf – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa pemerintah akan memulai pengembangan wisata medis di Bali. Erick menjelaskan pihaknya juga telah mendapatkan respons dari salah satu perusahaan Jepang yang memiliki banyak saham di banyak rumah sakit internasional di Asia Tenggara.
“Kita punya tanah di Bali, itu 49 hektare, itu kita ingin upgrade menjadi fasilitas tourism. Kemarin responsnya sangat bagus dari Mitsui, Jepang. Mitsui ini yang banyak memiliki saham di banyak rumah sakit di Asia Tenggara,” jelas Erick dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Erick pun meminta investasi rumah sakit di Bali tidak menggunakan merek dari Singapura atau Malaysia.
Ia mengaku meminta penggunaan merek sendiri dari dalam negeri, namun tetap dengan standar kelas dunia.
“Saya bilang ke Mitsui, saya tidak mau pakai merek Singapura atau merek Malaysia. Kita mau pakai merek kita, tetapi world class. Di sinilah sudah akan ada peninjauan dari mereka,” katanya.
Erick berharap pengembangan wisata medis di dalam negeri bisa mengurangi kunjungan masyarakat Indonesia keluar negeri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Dan ini yang kita mau gali, potensi baru di Bali. Kita akan coba dan ini bisa jadi titik-titik baru health tourism wisata medis di beberapa tempat. Tapi kita akan coba di Bali dulu,” terangnya.
Salah satu upaya dalam mendorong wisata medis, yakni dengan membuka rumah sakit internasional hingga mendatangkan tenaga medis ahli dari luar negeri.
Photo Credit: Menteri BUMN juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau KPCPEN Erick Thohir. FILE/Dok/Ist. Photo/Telegraf