Telegraf – Berawal dari merasakan lulus sekolah kejuruan yang belum optimal, sehingga munculah Gamelab Indonesia yang berfokus pada pendidikan vokasi dalam bentuk pendampingan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar lulusan SMK siap bekerja, hal tersebut di ungkapkan oleh Andi Taru, CEO dan Founder Educa.
Memiliki misi yang sama Educa Group, dan Init-6 berkolaborasi dalam rangka menikatkan kualitas edukasi di Indonesia yang masih banyak kekurangan melalui mengembangan Gamelab Indonesia.
“Kami sangat menyambut baik pendanaan dari Init-6 dan kesamaan visi untuk menciptakan pemerataan kualitas dan akses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan dengan platform teknologi,’ ungkap Andi, di Jakarta, (Rabu 31/7).
Andi menjelaskan sesuai Core Value Educa adalah Fast, Feasible dan Fun, kami berfokus menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan industri, dengan teknologi yang dapat diakses dari mana saja, yang digabungkan dengan Gamifikasi, yang akan membuat proses pembelajaran menjadi interaktif dan menyenangkan. Sejauh ini, Gamelab sudah bekerja sama dengan lebih dari 500 SMK dan sudah diikuti oleh lebih dari 100.000 siswa dengan 270 kelas pembelajaran di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Dikesempatan yang sama Rexi Christopher, Venture Partner Init-6 mengatakan Init-6 memang menyasar bisnis model yang sustain dengan path to profitability yang jelas. Dengan 35 portfolio yang kami miliki, kami terus memberikan pendampingan dan mentorship dengan spirit untuk bertumbuh bersama.
“Kami lihat Educa memiliki potensi market edukasi yang masih sangat besar, terutama SMK dan kami melihat Educa bisa menjawab market itu, dengan adanya program ini, kami berharap kualitas SMK bisa meningkat dan bisa tersalurkan dengan baik untuk banyak industri,” kata Rexi.
Rexi berharap dengan adanya Educa bisa membantu meningkatkan kualitas edukasi untuk SMK dan melahirkan talenta talenta yang di butuhkan oleh industry saat ini dan kedepan.
Andi menambahkan selain gamelab ada dua lini bisnis lain yaitu pengembangan media belajar anak umur 2 – 12 tahun, serta Educa Academy, yang berfokus pada pelatihan guru dan tenaga pengajar, tahun ini akan memfokuskan diri dalam program peningkatan skill siswa dan guru di bawah naungan Gamelab, dengan berfokus pada 9 program: 1. Sinkronisasi Kurikulum Industri, Dukungan Teknologi (Gamified LMS Platform), Pelatihan untuk Guru, Praktisi Mengajar untuk Guru Tamu, PKL untuk Magang Siswa, PKL untuk Magang Guru, Teaching Factory, Uji Keahlian Kompetensi untuk sertifikasi siswa dan Job Matching untuk memaksimalkan penyerapan lulusan SMK.
Di tahun ini, Andi melanjutkan Educa akan berfokus dalam melengkapi ekosistem Gamelab diantaranya menyediakan sistem pendukung sekolah seperti Tracer Study, PPDB, dan Dashboard Analytics, menyediakan infrastruktur digital berupa virtual lab, dan memberikan dukungan untuk menghadirkan trainer langsung ke lapangan.
“Tentunya dengan adanya dukungan dari Init-6, akan semakin dapat membuat kami dapat mencapai misi kami yaitu mengoptimalkan teknologi sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan di Indonesia,” tutup Andi.