
Telegraf, Jakarta – Realisasi agar bisa terjadi duet antara Jokowi-Prabowo dalam Pilpres 2019 mendatang dinilai bisa saja menjadi kenyataan. Apalagi Jokowi memiliki bargaining politik kuat untuk menentukan calon wakilnya di Pilpres 2019.
Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan, semua kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Menurutnya, politik itu berjalan cukup dinamis.
“Pak Jokowi kan menyatakan semua kemungkinan terbuka,” ujar Maruarar Sirait di Jakarta, Rabu (25/04/18).
Sehingga, sambung Maruarar, duet Jokowi-Prabowo sangat mungkin terjadi di Pilpres 2019. Ia mengungkapkan bahwa Jokowi-Prabowo memiliki hubungan yang cukup baik.
Dalam Pilgub DKI 2012 silam, Prabowo mendukung Jokowi-Ahok. Dan hingga saat ini hubungan baik itu tetap berjalan baik.
Maruarar yang dikenal dekat dengan Jokowi itu menjelaskan fakta bahwa politik itu berjalan cukup dinamis. Pada Pilpres 2014 silam, Golkar dan PPP dukung Prabowo namun dalam Pilpres 2019 mendatang berubah dukung Jokowi.
“Itu kan bukti politik bisa berubah. Dulu Mega-Prabowo di 2009, kemudian 2014 jagonya Ibu Mega dan Prabowo berbeda, politik itu sangat dinamis,” terangnya.
Dukungan politik ke Jokowi pada Pilpres 2019 dikatakan Anggota Komisi XI DPR RI itu jauh lebih tinggi. Hal itu terlihat dari dukungan parpol dan parlemen yang lebih banyak.
“Siapa wapres pak Jokowi bergantung diskusi dengan ketua umum partai. Tapi secara bargaining posisi politik kuat,” pungkasnya.
Photo Credit : Duet pasangan Jokowi – Prabowo di Pilpres 2019 diprediksi bisa terjadi. | Antara/Widodo S. Jusuf
- ‘Pahlawan Wayang’ untuk Dalang Kondang Almarhum Ki Seno Nugroho - 12 Desember 2020
- Huawei Dukung BPPT Perkuat Kompetensi SDM - 2 September 2020
- Huawei Stop Produksi Untuk Chip Smartphone - 11 Agustus 2020