Telegraf – Pertumbuhan ekonomi telah mendorong kemajuan di sektor industri yang membutuhkan SDM terampil dan berkualitas. Salah satu penyumbang tenaga kerja Indonesia adalah SMK yang mencetak pekerja muda. Lulusan SMK yang diharapkan menjadi pekerja yang produktif, tetapi justru menjadi penyumbang pengangguran terbesar dan jumlahnya mencapai 11% di usia produktif. Hal ini disebabkan oleh keterampilan para lulusan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan industri maupun dunia kerja.
Mensuport pemerintah dalam rangka merancang pengembangan link and match antara SMK dan perusahaan dalam pelaksanaan program sistem intensif penguatan teknologi dan manajemen. Samsung berpartisipasi aktif dan mengambil langkah konkret dengan menyiapkan program pendidikan vokasi Samsung Tech Institute yang berfokus pada keterampilan kerja, penguasaan informasi, dan keluwesan melayani konsumen. Samsung juga menyiapkan program PKL Samsung In-store sebagai live-class. dalam mewujudkan
“Terjun ke dunia kerja nyata adalah hal yang sangat ditunggu oleh siswa-siswi STI agar bisa mempraktekkan langsung apa yang mereka pelajari. Hal ini menambah rasa optimis atas apa yang Samsung lakukan di program STI, kami ingin membantu para tenaga kerja muda ini untuk bisa tampil percaya diri sekaligus membantu pemerintah mencetak tenaga-tenaga kerja yang terampil, berpengetahuan luas, cekatan sekaligus luwes dalam melayani pelanggan. Para siswa tampak memanfaatkan ilmu yang dipelajari di STI. Ini adalah modal yang baik untuk meningkatkan nilai employabilitas siswa saat lulus nanti,” hal itu di ungkapkan oleh Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia dalam siaran pers yang di terima redaksi, Sabtu, (7/5).
Ia mengungkapan Sejak tahun 2013 Samsung telah menginisiasi program STI dan memantapkan komitmennya membantu pemerintah mencetak tenaga kerja yang berkualitas. “Melihat semangat dari 412 siswa PKL ini, kami sangat optimis bahwa program ini berdampak positif dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan membangun keterampilan di lapangan. Kedua hal ini akan meningkatkan kualitas SDM, dan diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja lulusan SMK,” tambah Ennita.
Dalam program Samsung In-Store, Samsung memfokuskan pada On board training, peserta mendapatkan materi basic tech dan standard grooming, proses penjualan produk, dan product knowledge, On the job training, peserta mendapatkan materi mengenai produk dan in-store yang fokus pada produk dan kemampuan penjualan.
Ennita menutup seluruh peserta PKL yang telah mengikuti dan menyelesaikan program PKL Samsung In-store dengan baik akan menerima sertifikat dengan indikator penilaian di setiap tahapan yang telah dilalui yang menjadi gambaran keterampilan masing-masing. Indikasi keterampilan ini dapat digunakan dan disampaikan saat melamar pekerjaan.