Connect with us

Philantrophy

Donasi Konsumen Alfamart, NU Care Gelar Operasi Katarak dan Khitan Gratis

Corporate Communication GM Alfamart, Nur Rachman, berharap bahwa kerjasama yang terjalin antara NU Care-LAZISNU dengan Alfamart dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat.

Bagikan Artikel

Published

on

penggalangan donasi di kasir Alfamart


Telegraf – Mustafa, seorang pemuda berusia 24 tahun menunggu bapaknya yang sedang menjalani operasi katarak di klinik Asshomadiyah Medicare Centre, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Adalah Warsidi (65), bapak dari Mustafa, seorang buruh harian lepas yang mengikuti kegiatan operasi katarak gratis, yang digelar oleh NU Care-LAZISNU dari hasil donasi konsumen Alfamart, pada Sabtu (10/04/2021).

“Saya dan bapak asli sini, Cipayung. Sebelumnya bapak juga kontrol di sini (klinik Asshomadiyah). Bapak kurang lebih sudah tiga tahun (menderita) katarak. Dan alhamdulillah hari ini bapak bisa mengikuti operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh pihak NU dan Alfamart. Saya berterima kasih banyak,” ucap Mustafa.

Sementara itu, Cicih Sukaesih (52), yang juga tengah menemani ibunya menjalani operasi mengungkapkan bahwa dirinya membutuhkan biaya Rp 7 juta jika harus melakukan operasi katarak untuk ibunya di rumah sakit.

“Ibu saya Bu Ami dari Karawang. Usianya 68 tahun. Sudah dua kali kontrol di rumah sakit di Karawang, dan saat itu dinyatakan positif katarak. Dan kalau operasi di rumah sakit biayanya 7 juta rupiah. Alhamdulillah, di sini mendapatkan izin untuk operasi gratis. Alhamdulillah kebantu banget. Terima kasih kepada NU, Alfamart, mudah-mudahan barokah, bermanfaat untuk kami semua,” ungkap Cicih.

Penanggungjawab program kerjasama NU Care-LAZISNU dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Nur Hasan, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan implementasi program dari hasil penggalangan donasi di kasir Alfamart pada bulan Januari sampai Februari 2021.

“Hari ini NU Care bekerjasama dengan Alfamart dan klinik Asshomadiyah mengadakan operasi katarak gratis yang diikuti oleh puluhan orang dan berjalan dengan lancar,” kata Hasan di kantor NU Care-LAZISNU, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, lanjut Hasan, NU Care-LAZISNU dan Alfamart pun mengadakan khitan gratis di klinik Asshomadiyah Medicare Centre untuk 100 anak, yang dilakukan secara bertahap.

“Setiap harinya ada 10 anak yang dikhitan, tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan. Selain operasi katarak dan khitan gratis, NU Care-LAZISNU dan Alfamart pun telah mengimplementasikan program dalam bentuk bantuan dana pendidikan, penyaluran sembako untuk duafa, dan juga layanan ambulans,” terangnya.

Corporate Communication GM Alfamart, Nur Rachman, berharap bahwa kerjasama yang terjalin antara NU Care-LAZISNU dengan Alfamart dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat.

Alhamdulillah, hasil kerjasama kami dari Alfamart dengan LAZISNU dalam program penghimpunan donasi konsumen Alfamart pada bulan Januari sampai Februari 2021, telah tersalurkan kembali kepada masyarakat, melalui LAZISNU,” ucap Rachman, via pesan WhatsApp.

Selanjutnya dari pihak Asshomadiyah Medicare Centre, dr Wan Nedra, mengatakan bahwa pihaknya sebagai pelaksana dan jejaring dari NU Care-LAZISNU aktif dalam kegiatan sosial.

“Kami banyak bekerjasama dengan LAZISNU sebelum ini. Jadi terima kasih sudah menghimpun kegiatan dan bekerjasama dengan Asshomadiyah. Terima kasih kepada LAZISNU, Pak Said Aqil Siroj, di bawah periode beliau, LAZISNU sangat berkembang dan yang jelas profesional dengan beragam aktivitas untuk masyarakat, kemudian dapat membantu kebutuhan masyarakat saat ini. Terima kasih juga kepada Alfamart, dana yang dikumpulkan sampai ke masyarakat melalui program-program yang sudah disusun oleh LAZISNU,” tuturnya. (Wahyu)


Photo Credit : Operasi katarak di klinik Asshomadiyah Medicare Centre, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.FILE/doc.Ist. NU Care Lazisnu


 

Fajri Setiawan
Bagikan Artikel
Advertisement
1 Comment

Philantrophy

Yayasan WINGS, UI, dan RSUI Menciptakan Taman Penyembuhan Alami Healing Garden

Published

on

Simbolisasi penanaman pohon pertama sebagai peresmian dibangunnya “RSUI WINGS Garden” yang dilakukan oleh Perwakilan Yayasan WING Peduli, Universitas Indonesia (UI), dan Rumah Sakit Universitas Indonesia
Simbolisasi penanaman pohon pertama sebagai peresmian dibangunnya “RSUI WINGS Garden” yang dilakukan oleh Perwakilan Yayasan WING Peduli, Universitas Indonesia (UI), dan Rumah Sakit Universitas Indonesia

Telegraf – Yayasan WING Peduli, Universitas Indonesia (UI), dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menyelenggarakan penanaman pohon pertama sebagai peresmian dibangunnya “RSUI WINGS Garden”, yakni taman penyembuhan untuk mendukung percepatan kesembuhan pasien serta menjadi ruang hijau bagi nakes dan keluarga yang berkunjung. “RSUI WINGS Garden” yang terwujud melalui kolaborasi multisektor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan (1/2/23).

Melatarbelakangi pembangunan “RSUI WINGS Garden”, Ricky Tjahjono perwakilan Yayasan WINGS Peduli mengatakan, “Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak strategis untuk menghadirkan sarana penunjang kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, dalam hal ini RSUI sebagai salah satu rumah sakit yang mengusung konsep hijau. Di samping itu, inovasi “RSUI WINGS Garden” ini juga diharapkan dapat mendukung fasilitas belajar bagi dokter dan akademisi yang terasosiasi dengan salah satu universitas terbesar di Indonesia, yakni UI.”

Alam memang memiliki peran penting bagi kesehatan fisik dan psikologi manusia. Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Roger S. Ulrich, profesor arsitektur di pusat penelitian gedung kesehatan (Effects of Healthcare Environmental Design on Medical Outcomes: 2012), disebutkan bahwa pasien rumah sakit yang dapat menikmati alam, seperti melihat pepohonan serta tumbuhan hijau, membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit. Hal ini akan mengurangi waktu inap, biaya rumah sakit, meminimalisir rasa stres, hingga evaluasi negatif pada catatan perawat kesehatan.

“RSUI WINGS Garden” ini nantinya akan menghadirkan nuansa alam yang restoratif, nyaman dan mudah diakses pasien melalui elemen lanskap yang dihadirkan. Mulai dari bebatuan, aliran air, tanaman kesehatan, hingga fasilitas lainnya seperti aquarium, amphitheater, hingga batu alam berpola untuk area terapi. Selain itu, “RSUI WINGS Garden” ini juga akan menjadi ruang hijau bagi masyarakat luas sebagai upaya antisipatif menghadapi pemanasan dan perubahan iklim global.

Direktur Utama RS Universitas Indonesia, Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.PK(K), MPH,  mengatakan, “Kami mengapresiasi Yayasan WINGS Peduli karena memiliki spirit yang sama untuk menghadirkan fasilitas pendukung penyembuhan pasien di RSUI melalui healing garden ini. Nantinya fungsi dari RSUI WINGS Garden ini akan diintegrasikan dengan pelayanan perangkat klinik, dokter, hingga tenaga kesehatan yang bertugas di RSUI. Kami juga berharap healing garden yang akan selesai dibangun pada pertengahan Juli 2023 ini, bisa menjadi salah satu inovasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat serta ruang terbuka hijau yang nyaman dengan jumlah lebih dari 32.000 tanaman dari berbagai varietas.”

RSUI terus berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menciptakan inovasi dalam bidang kesehatan yang terintegrasi dengan berbagai multidisiplin serta mengutamakan keselamatan pasien.

Sekretaris Universitas Indonesia, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D  selaku perwakilan Rektor UI memberikan apresiasi atas terciptanya healing garden tersebut. “Universitas Indonesia (UI) menyambut baik adanya pembangunan taman pemulihan ini. Semoga taman ini bisa bermanfaat sebagai ruang terbuka hijau yang benar-benar dapat dinikmati oleh pasien, pengunjung, dan juga warga UI. Sebagai RS Pendidikan, semoga taman ini, juga dapat dimanfaatkan sebagai lahan belajar yang nyaman bagi para tenaga kesehatan dan berkolaborasi bersama Rumpun Ilmu Kesehatan menciptakan inovasi di bidang kesehatan.”

Berbagai inisiatif kolaborasi dan inovasi ini merupakan komitmen Yayasan WINGS Peduli di bidang kesehatan dan pendidikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, karena WINGS Group meyakini bahwa the good things in life should be accessible for all.

Fajri Setiawan
Bagikan Artikel
Continue Reading

Philantrophy

Talk Show Pasar Modal Syariah dan Wakaf Saham ZISWAF CTARSA

Published

on

ZISWAF CTARSA Selenggarakan Talk Show Pasar Modal Syariah Dan Wakaf Saham

Telegraf – Lembaga ZISWAF CTARSA menyelenggarakan kegiatan literasi yang mengusung tema wakaf. Kegiatan ini bernama “Talk Show Pasar Modal Syariah dan Wakaf Saham” (26/12/22). Salah satu program dari Lembaga ZISWAF CTARSA adalah meningkatkan literasi ZISWAF dalam meningkatkan pemahaman ZISWAF kepada masyarakat umum.

Kegiatan diselenggarakan dengan cara hybrid, peserta yang hadir secara langsung di Menara Mega Syariah lantai 10 Jakarta Selatan, ada juga yang hadir melalui platform ZOOM, You Tube, Facebook, Instagram dan media lainnya.

Literasi wakaf yang diselenggarakan Lembaga ZISWAF CTARSA menghadirkan praktisi wakaf dan pasar modal syariah. Adapun keynote speech acara Talkshow adalah direktur lembaga ZISWAF CTARSA, M Wahib MH. Terkait Isu-isu perwakafan kontemporer tidak luput dari poin-poin sambutan M. Wahib MH yang pernah menjabat sebagai ketua lembaga PP NU CARE LAZISNU.

Selain itu, perkembangan wakaf di Indonesia dipaparkan secara gamblang mulai dari wakaf 3 M (makam, madrasah, mushola), wakaf uang, CWLS (Cash Waqf Linked Sukuk), wakaf saham, wakaf reksadana dan lain sebagainya.

Talk Show Pasar Modal Syariah dan Wakaf Saham dibuka oleh Bapak Nur Fadlan. Diawali dengan membacakan riwayat hidup narasumber, Bapak NJ. Aji Martono. Narasumber kali ini memiliki banyak sertifikasi keahlian baik yang terkait dengan pasar modal maupun lainnya.

Sertifikasi beliau diantaranya Register Financial Certified (RFC), Certified Equity Sales (CES) – BNSP, Certified Securities Analyst (CSA) – BNSP, Certified Risk Associate (CRA) – BNSP, Certified Risk Professional (CRP) – BNSP, ToT Level 4 – BNSP, AJJ – BNSP, Assessor BNSP, Certified Mediator (CME) – Mahkamah Agung (PERMA 01/2016) dan lain sebagainya.

Narasumber menjelaskan secara detail terkait dengan pasar modal syariah, baik yang terkait dengan sejarah dan regulasinya di Indonesia. Saham-saham yang listed dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang merupakan objek wakaf saham juga dipaparkan oleh pak Aji Martono. Wakaf saham dapat ditunaikan dengan capital gain atau pun deviden dalam saham-saham listed DES.

Dalam Talk Show Pasar Modal Syariah dan Wakaf Saham para peserta sangat aktif terbukti dengan terkumpulnya 30 pertanyaan baik yang berasal dari peserta yang datang di Menara Mega Syariah maupun yang hadir melalui platform platform ZOOM, You Tube, Facebook, Instagram dan media lainnya. Bapak Nur Fadlan memilih pertanyaan yang dianggap memiliki irisan kesamaan.

Adapun pertanyaan yang terpilih adalah pertanyaan dari bapak Ahmad dari BAZNAS Sulawesi Barat, Bapat Demmy Budiawan dari BPKH RI, Bapak Aldy dari Bank Mega Syariah dan Bapak Misdiantoro dari Wakaf Mandiri dan lain sebagainya. Pada pukul 12.15 Talk Show Pasar Modal Syariah dan Wakaf Saham diakhiri dan dikembalikan kepada MC, Ibu Chavia. MC menutup acara Talk Show dengan bacaan hamdalah.   

Fajri Setiawan
Bagikan Artikel
Continue Reading

Philantrophy

Sah, CT ARSA Foundation Mengumpulkan Zakat di Indonesia Diakui Negara

Published

on

Photo Credit: Penyerahan Izin Operasional Lembaga Amil Zakat ke CT Arsa Foundation. TELEGRAF/Muhammad Nurabain
Photo Credit: Penyerahan Izin Operasional Lembaga Amil Zakat ke CT Arsa Foundation. TELEGRAF/Muhamad Nurabain

Telegraf – Akhirnya Kementerian Agama (Kemenag) memberikan surat keterangan (SK) izin kepada Lembaga Amil Zakat (LAZ) CT ARSA Foundation di Gedung Bank Mega Syariah, Jakarta Selatan. Kini CT ARSA Foundation resmi menjadi LAZ skala nasional.

“Hari ini kita dari Kementerian Agama dari direktorat zakat dan wakaf menyerahkan SK LAZ Yayasan CT ARSA,” kata Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor, Jumat, (26/08/2022).

Tarmizi mengatakan Lembaga Amil Zakat (LAZ) CT ARSA Foundation telah diakui oleh negara. Kedepannya CT ARSA Foundation dapat mengumpulkan dan mendistribusikan zakat di Indonesia.

“Mulai hari ini secara hukum negara dan hukum syariah bahwa sah dan boleh Yayasan CT ARSA ini untuk memungut zakat, untuk mengumpulkan zakat di Indonesia ini,” ujar Tarmizi.

Sementara itu, Direktur Lembaga Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) CT ARSA Foundation, Muhammad Wahib Emha, mengapresiasi pemberian surat izin dari Kemenag. Kini pihaknya akan memulai kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Tentu sebagaimana visi misi CT ARSA Foundation itu memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan yang berkualitas, kesehatan yang meningkat, dan juga pemberdayaan,” pungkas Wahib.

Diketahui, surat keputusan ini terdaftar sebagai Keputusan Menteri Agama RI Nomor 811 Tahun 2022 Tentang Pemberian Izin kepada Yayasan LAZ CT Arsa sebagai Lembaga Amil Zakat Skala Nasional. Pemberian surat ini juga disaksikan para petinggi CT ARSA Foundation.

Sebelumnya Badan Zakat Nasional (Baznas) memberi surat rekomendasi izin pembentukan Lembaga Amil Zakat (LAZ) kepada CT Arsa Foundation di Gedung Baznas, Jakarta, pada Rabu (06/07/2022).

Pemberian rekomendasi izin ini juga diikuti dengan penandatangan pakta integritas antara kedua belah pihak yang diwakili oleh Pimpinan Baznas Bidang Koordinasi Zakat Nasional Achmad Sudrajat, Sekretaris CT Arsa Foundation Titin Rosmasari, dan Direktur LAZ CT Arsa Foundation Muhammad Wahib Emha.

Adapun titik awal kelahiran CT Arsa Foundation berawal dari bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Pendiri sekaligus Chairman CT Corp Chairul Tanjung menuturkan, bencana itu mendorongnya memberikan bantuan serta mendirikan tempat tinggal dan sekolah bagi anak-anak korban.

Dengan nama Rumah Anak Madani (RAM), CT bersama dengan berbagai pihak ,khususnya perusahaan di lingkungan CT Corp dan para pemirsa Trans TV, membangun RAM pada 2 Februari 2005 dengan biaya Rp 14 miliar. Sekolah yang kini berkembang menjadi Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation di 2010 ini pun menjadi cikal bakal CT Arsa Foundation.

Fajri Setiawan
Bagikan Artikel
Continue Reading

Philantrophy

Baznas Berikan Surat Rekomendasi CT Arsa Foundation Sebagai Lembaga Amil Zakat

Published

on


Telegraf – Pimpinan Baznas Achmad Sudrajat memimpin secara langsung penandatangan pakta Integritas dan pemberian surat rekomendasi kepada LAZ CT Arsa Foundation di lantai 5 Gedung Baznas pada hari rabu (6/7/22).

Dalam pelaksanaan pakta Integritas ini, Achmad Sudrajat menyampaikan bahwa, implementasi terhadap UU zakat, dan Inpres Nomor 3 Tahun 2014 tentang optimalisasi pengumpulan zakat dalam mengatasi kemiskinan untuk membangun kesejahteraan umat, perlu dukungan semua pihak dengan memiliki niat yang baik dan suci yang perlu di jaga bersama.

Penerapan Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI sesuai hukum perzakatan akan menjadi peran penting secara bersama sama dalam mensejahterakan umat. Hal tersebut perlu di kuatkan semua pihak agar tercapai. Jika spirit ini saling bersinergi dan berkolaborasi, hingga terus terjaga, maka akan tercapai apa yang diinginkan oleh masyarakat.

Turut hadir Titin Rosmasari yang mewakili CT Arsa Foundation mengatakan “Alhamdulillah ini adalah proses yang kita sudah  tunggu, artinya CT Arsa selangkah lagi kita akan memiliki Lembaga zakat yang memang menjadi salah satu tujuan dari CT Arsa. Tentu kami berbahagia sekali, artinya cita-cita dan tujuan CT Arsa dalam mengatasi kemiskinan lewat Pendidikan dan kegiatan sosial ini bisa semakin baik.

Wahib MH selaku direktur LAZ CT Arsa berujar, “CT ARSA Foundation satu langkah lagi secara resmi akan memiliki Lembaga Amil Zakat CT ARSA (LAZ CT ARSA). Dengan dilengkapinya seluruh persyaratan hari ini, Maka BAZNAS telah memberikan rekomendasi yang selanjutnya diajukan ke Menteri Agama RI”.

Menurut Wahib keunggulan dari LAZ CT ARSA, sebagai Lembaga Amil yang sangat unik, karena semua pengelolaan operasional dan gaji manajemen dibiayai penuh oleh perusahaan Trans Corp. Sehingga tidak menggunakan dana amil ataupun nazhir sepersenpun. Sehingga dana zakat, infak, sedekah, wakaf dan DSKL akan masuk 100% dan juga ditasharufkan sebesar 100% pula kepada mustahiq, mauquf alaih dan juga penerima manfaat.

Fajri Setiawan
Bagikan Artikel
Continue Reading

Philantrophy

BPKH Dan NU Care – Lazisnu Resmikan Bantuan Asrama Mahasiswa PTIQ Jakarta

Published

on

Penyerahan secara Simbolis dari BPKH Dr. Rahmat Hidayat, S.E., M.T. dan LAZISNU untuk Institut PTIQ Jakarta, yang diterima langsung oleh Rektor Institut PTIQ Jakarta, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A


Telegraf – Institut PTIQ Jakarta menggelar acara peresmian asrama mahasiswa baru di Aula Hj. Zaleha sutowo. Asrama baru tersebut merupakan bagian dari program kemaslahatan BPKH RI dan NU Care Lazisnu di bidang Pendidikan dan Dakwah (26/10/2021) .

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor Institut PTIQ Jakarta, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., Wakil Rektor II, Dr. Syamsul Bahri Tanrere, M.Ed., Adapun pihak BPKH RI yang hadir Dr. Rahmat Hidayat, S.E., M.T., selaku anggota bidang kesekretariatan Badan & Kemaslahatan BPKH RI dan Abdur Rouf, M.Hum., selaku Sekretaris PP NU Care Lazisnu.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, Saiful Arif, M.A., menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Mahasiswa Semester 1 Institut PTIQ Jakarta.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Abdur Rouf, M.Hum., Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kemitraan LAZISNU dengan PTIQ harus berlanjut tidak hanya yang terkait infrastruktur melainkan terkait dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Bahwa Institut PTIQ Jakarta merupakan lembaga yang paling tepat karena terbukti para alumninya mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal pengabdian dan pelayanan keummatan” Ujar sekretaris LAZISNU yang juga merupakan alumnus Fakultas Ushuluddin Institut PTIQ Jakarta.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A.. Dalam sambutannya beliau membenarkan apa yang telah disampaikan oleh Abdur Rouf, bahwa untuk menemukan alumni Institut PTIQ Jakarta diseluruh indonesia cukuplah mudah. Misalnya jika ada masjid besar, dapat dipastikan Imamnya adalah alumni PTIQ. Artinya dana yang dikeluarkan oleh BPKH tersebut akan sangat bermanfaat dalam proses mengkader para ulama yang kehadirannya sangat dirasakan oleh umat secara langsung.

 

Penyampaian sambutan akhir oleh Rahmat Hidayat, dalam penjelasannya disampaikan terkait sumber dana yang dipergunakan dalam setiap program kemaslahatan BPKH RI, untuk hal pembangunan asrama mahasiswa PTIQ. Beliau memastikan bahwa dana tersebut tidak berasal dari uang setoran haji melainkan berasal Nilai Manfaat pengelolaan Investasi Dana Abadi Umat (DAU). Dana tersebut disalurkan secara langsung maupun melalui mitra-mitra kerja sama, salah satunya adalah NU Care LAZISNU.

Terakhir, kegiatan diakhiri dengan pemberian cinderamata, pembacaan doa oleh Bapak KH. Ahmad Dahuri, S.Q., M.A. direktur Ma’had Al-Qur’an, dan pemotongan pita oleh Dr. Rahmat Hidayat, S.E., M.T.


Poto Credit : Penyerahan secara Simbolis dari BPKH Dr. Rahmat Hidayat, S.E., M.T. dan LAZISNU untuk Institut PTIQ Jakarta, yang diterima langsung oleh Rektor Institut PTIQ Jakarta, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. doc/NU Care – Lazisnu


 

Fajri Setiawan
Bagikan Artikel
Continue Reading

Philantrophy

Ahmad Basarah Dukung Program Kemaslahatan BPKH

Published

on

Ahmad Basarah

Telegraf – Menurut data satuan tim tugas penanganan Covid-19 pada senin 20 September 2021 masih ada sekitar 1.932 orang dinyatakan positif, dengan total akumulasi sekitar 4.192.225 orang terkonfirmasi.

Jumlah tersebut ada sekitar 3.996.125 pasien sembuh, sementara mereka yang meninggal dunia mencapai 140.634 orang. Kasus Covid-19 dunia saat ini mencapai 219 juta kasus, sementara mereka yang meninggal telah mencapai 4 juta lebih pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 .

Peresmian ruang isolasi Covid-19 di 7 Pondok Pesantren sebagai penerima manfaat program kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH RI) yang dilaksanakan oleh NU Care Lazisnu dilakukan secara daring zoom (24/09/2021).

Adapun peresmian daring ini dihadiri oleh :

  1. Rahmat Hidayat, SE, MT (Anggota bidang kesekretariatan badan dan kemaslahatan)
  2. Emir Rio Krishna (Deputi bidang kemaslahatan)
  3. Agung Sri Hendarsa & Ibu Indriayu Afriana (Kadiv kemaslahatan)
  4. Wahib MH, M.Si (Ketua PP NU Care – Lazisnu)
  5. Ahmad Basarah, M.H. Wakil Ketua MPR RI
  6. Abdul Ghofar Rozin (Ketua RMI NU)
  7. M.I. Sofwan Yahya (Kepala PP Luhur Al Tsaqafah)
  8. A. Aam Umar A’lam (Pengasuh Pondok Pesantren Fauzan)
  9. Muhammad Bin Ja’far (Pimpinan Pondok Pesantren KHAS Kempek)
  10. Abdul Ghofarrozin (Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda Pati)
  11. Imdadurrohman Al Ubudi (Pengasuh Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin)
  12. Ahmad Arif Yahya (Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading)
  13. Abdul Hannan Ma’shum (Pengasuh Pondok Pesantren Fathul Ulum Kewagean)

Sedangkan pondok pesantren yang menerima manfaat program Kesehatan, khususnya ruang isolasi Covid-19, diantaranya adalah :

  1. Pondok pesantren Luhur Staqafah Jakarta Selatan
  2. Pondok pesantren Fauzan Garut Jawa Barat
  3. Pondok Pesantren khas Kempek Cirebon Jawa Barat
  4. Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin, Cilacap Jawa Tengah
  5. Pondok Pesantren Maslakul Huda Pati Jawa Tengah
  6. Pondok pesantren Miftahul Huda Gading Malang
  7. Pondok pesantren Fathul Ulum kwagean Kediri Jawa Timur.

Dalam sambutannya Ahmad Basarah mengatakan pemerintah kita telah bekerja keras, sehingga dalam beberapa minggu terakhir ini kita telah berhasil membuat Covid-19 di Indonesia turun, bahkan menurut John Hopkins University angkat pada minggu 19 September 2021 kemarin menyebutkan bahwa negara kita termasuk one of the best di dalam menangani Covid-19 .

Namun keberhasilan itu tetap harus kita waspadai karena bisa saja terjadi pada gelombang – gelombang berikutnya.

“Bahkan demi epidemologi Universitas Griffith Australia, Iki Budiman mengatakan bahwa ancaman gelombang 3 Covid-19 di akhir Desember yang akan datang diprediksi juga akan kembali di berbagai dunia, termasuk kemungkinan itu terjadi di Indonesia,” ujar Basarah.

Menurut laporan badan amil zakat nasional hingga akhir Agustus 2021, sekitar 723 kyai Indonesia meninggal dunia terinfeksi virus Covid-19, padahal per 27 Desember 2020 data resmi Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama mencatat saat itu baru hanya 230 meninggal dunia akibat Covid-19, artinya peningkatannya di tahun 2021 ini hampir 200%.

Ketua PP NU Care Lazisnu, M. Wahib M.H menyampaikan bahwa peresmian ruang isolasi Covid-19 di 7 Pesantren, sebagai penerima manfaat program kemaslahatan BPKH dan NU Care – Lazisnu adalah bukti nyata dari implementasi misi BPKH dalam upaya menanggulangi Covid-19.

BPKH bersama mitra kemaslahatan NU Care-Lazisnu melakukan kerjasama penyediaan ruang isolasi Covid-19 di 7 pondok pesantren. Program ini didukung sekaligus dalam rangka melaksanakan amanat undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan haji.

Ayat 1 dan ayat 2 undang-undang ini dinyatakan bahwa dana haji adalah dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji, dan efisiensi penyelenggaraan haji serta nilai manfaat yang dikuasai oleh negara dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji dan pelaksanaan program kegiatan kemaslahatan umat.

Dengan kata lain pembiayaan fasilitas ruang isolasi di 7 pesantren tersebut dibiayai oleh dana haji, pendanaan itu harus halalan toyiban yang dilakukan dengan cara yang benar, sebab undang-undang sudah menyatakan dan mengaturnya demikian, yakni untuk melaksanakan program kegiatan untuk kemaslahatan umat islam.

Memberi amanat kepada BPKH agar menggunakan keuangan haji untuk banyak sektor, antara lain kegiatan program kemaslahatan umat islam. 7 program ini adalah tersedianya fasilitas yang layak untuk mendukung pelayanan kesehatan, khususnya penanggulangan Covid-19 bagi pesantren, dan juga santri di pondok pesantren yang tujuan keduanya adalah tersosialisasinya program Haji dalam membantu menyediakan fasilitas kesehatan dan penanggulangan Covid-19 di pondok pesantren.

“RMI memawakili pondok pesantren sebagai penerima manfaat sangat bersyukur dengan hadirnya BPKH bersama-sama dengan NU Care-Lazisnu yang telah memfasilitasi adanya ruang isolasi. Hal ini sangat membantu pondok pesantren dalam meningkatkan ruang isolasi menjadi semacam poskestren kedepannya dan kemudian menjadi klinik, sehingga ketersediaan akses Kesehatan bagi santri semakin nyata dan terjangkau,” ujar Ketua RMI NU KH. Abdul Ghofar Rozin.

Anggota bidang kesekretariatan badan dan kemaslahatan Rahmat Hidayat, mengatakan bahwa tujuan utama dalam pengelolaan keuangan itu ada tiga, yang pertama adalah peningkatan kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji, peningkatan rasionalitas, dan efisiensi BPKH, dan juga untuk kemaslahatan umat islam.

BPKH dalam pelaksanaan tugas dan wewenang berlandaskan pada prinsip prinsip syariah, prinsip kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan dan akuntabel. Prinsip transparan sejalan dengan keterbukaan informasi sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Menurut Rahmat Hidayat NU Care-Lazisnu merupakan mitra terbesar dalam menyerap program kemaslahatan.

Untuk itu atas nama pimpinan BPKH Rahmat Hidayat menyampaikan terima kasih kepada NU Care-Lazisnu dan pondok pesantren karena bisa menjadi wasilah dalam program kemaslahatan.

BPKH juga membuka diri terhadap masayarat untuk memperoleh informasi publik mengenai pengelolaan keuangan haji melalui website www.bpkh.go.id.

Fajri Setiawan
Bagikan Artikel
Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lainnya Dari Telegraf

close