Telegraf, Jakarta – Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, mengaku berlajar dari perilaku anak buahnya yang nakal sebagai langkah yang dilakukan dalam upaya membenahi sumber daya manusia (SDM) di lingkungannya.
“Upaya reformasi terkait SDM, belajar dari anak buah saya yang nakal. Itu jadi fokus pembenahan kali ini. Jadi penanaman budaya organisasi, budaya pegawai, integritas profesionalisme mutlak sekarang menjadi salah satu program dari reformasi ini, saya akan kuatkan infrastruktur terkait dengan pelayanan maupun pengawasan, termasuk IT,” kata Heru di acara Kick Off Tim Reformasi Perpajakan dan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai di Kantor Pusat Ditjen Pajak (DJP) Kemenkeu, Jakarta, Senin (20/12).
Ia menyebutkan, pilar penguatan reformasi bea dan cukai ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, bagus, transparan, dan lebih efektif serta akurat. Heru menuturkan, untuk pengawasan dalam IT sendiri menjadi tulang punggung ke depannya, sehingga akan terus dikuatkan lagi.
“IT fungsinya ada dua, yakni konten yang memberikan pelayanan sekaligus monitoring dan pengawasan. Untuk itu, saya juga akan tingkatkan perbaikan di bidang peraturan, di bisnis proses, yang intinya bahwa Bea Cukai dengan pajak akan mempunyai SOP link atau prosedur bersama,” ujarnya.
Sehingga bukan lagi pertukaranan data, akan tetapi bagaimana prosedur Ditjen Pajak dengan Bea Cukai itu bisa diintegrasikan dengan peraturan yang disusun bersama. Kemudian, lanjutnya, integrasi manajemen risiko untuk mendorong atau mendukung hal yang baik dan pada saat yang bersamaan mengawasi yang jelek.
“Jadi manajemen risiko kepabeanan dan perpajakan, kemudian kita ekstensifikasi ke manajemen risiko lembaga lain yang nanti akan sampai pada paket kebijakan pemerintah secara nasional. Jadi judulnya penguatan reformasi. Sehingga mencapai tujuan bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat,” jelasnya. (Red)
Photo credit : KKP/IQ