
Telegraf, Purbalingga – Kementrian pertanian melalui Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), meninjau budidaya cabai dan bawang di Purbalingga dalam rangka road show luas tambah tanam (LTT) di Tegal serta Guci.
Cabai dan bawang merah yang di kelola oleh Asosiasi Petani Hortikultura Purbalingga (APHP) Bangkit Lestari merupakan inovasi yang di lakukan sehingga menghasilkan cabai yang mempunyai kualitas dan produktivitas yang cukup bagus karena jenis cabainya tahan kala musim hujan, lantaran terbebas dari penyakit pantek.
“Purbalingga melalui petani sudah memberikan inisiatif. Jadi, semacam pemikiran yang sangat baik, sederhana, yaitu rain shelter. Kalau saya bilang sungkup plastik,” ungkap Spudnik Sujono usai “Temu Petani” di Desa Pekucen, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (15/11/2017).
Keunggulan inovasi sederhana yang dipraktikkan APHP Bangkit Lestari, pun jauh lebih murah dibanding yang pernah dikembangkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementan. “Ini hanya plastik biasa, tali lentur untuk menjaga, agar plastik tidak gampang robek,” jelasnya.
Melalui penerapan tersebut Spudnik meyakini untuk kedepan, swasembada pangan khususnya cabai dan bawang merah akan terealisasi, seperti harga jual akan stabil dengan adanya harga eceran terendah yang di keluarkan oleh pemerintah, serta adanya Toko Tani Indonesia yang mana para petani tidak lagi menjual ke beberapa pintu yang mengakibatkan harga turun.
Spudnik mengatakan kepada para petani Purbalingga akan meningkatkan bantuan “(Pemerintah) pusat sudah bantu 100 hektare. Saya kalau sudah lihat begini, Pak Direktur, ditambah lagi. Tapi, saya dengar sudah ditambah 125 hektare. Tapi, masih kurang. Nanti kita carikan lagi,” katanya. Bukan itu saja bantuan berbagai alat pascapanen juga akan dilakukan.
Di sisi lain Ketua APHP Bangkit Lestari menegaskan komitmennya untuk selalu tanam cabai kala musim hujan, khsususnya Agustus. Apalagi, harga jual di tingkat petani selalu bagus sejak enam tahun terakhir. Sebab, cuma produk asal Purbalingga yang paling bagus. “Rata-rata busuk dan kena patek. Jadi, kalau bagus, dari petani Purbalingga,” ungkapnya
Spudnik menghimbau cara budidaya cabai dan bawang merah oleh APHP Bangkit Lestari ditiru, oleh para petani lain yang akan menanam cabai hal ini bisa meningkatkan hasil panen yang di hasilkan. (Red)
Credit Photo : Istimewa
- Bank BSI Masuk 10 Besar Emiten Berkapitalisasi Pasar Terbesar - 25 Februari 2021
- Kualitas Tidur Bisa Menjaga Kulit Wajah Sehat dan Cerah - 20 Februari 2021
- Ini Cara Memotret Dalam Gelap Dengan Smartphone - 20 Februari 2021