Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Budaya Digital Ciptakan Budaya Paradoks
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Rilis

Budaya Digital Ciptakan Budaya Paradoks

Maharani Ardini Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:03 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Hacker using laptop. Lots of digits on the computer screen.
Bagikan

Telegraf – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia bekerja sama dengan Komisi I DPR RI menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Bareng Legislator dengan tema “Aman Digital” pada Sabtu, 13 Desember 2025 pukul 13.00–15.00 WIB secara daring. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150-200 peserta dari berbagai latar belakang dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan digital, perlindungan data pribadi, serta kesehatan psikologis di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.

Sarifah menegaskan bahwa perkembangan teknologi digital menghadirkan kondisi yang paradoks, yakni memberikan kemudahan dan akses informasi tanpa batas, namun sekaligus menciptakan kerentanan baru. Kejahatan tidak lagi dilakukan secara fisik, melainkan dapat terjadi dari jarak jauh melalui ruang digital, sehingga aset dan data pribadi yang dikumpulkan bertahun-tahun dapat hilang dalam waktu singkat apabila tidak dilindungi dengan baik. Oleh karena itu, keamanan digital merupakan kebutuhan mendasar yang berdampak langsung pada aktivitas, ekonomi, dan keselamatan masyarakat.

Sarifah pun menekankan pentingnya pengamanan akun digital melalui penggunaan kata sandi yang kuat, penerapan autentikasi dua faktor (Two-Factor Authentication/2FA), serta kehati-hatian dalam mengelola jejak digital, khususnya di media sosial. Dia juga mengingatkan berbagai ancaman di ruang digital, seperti hoaks, phishing, rekayasa sosial (social engineering), malware, dan pencurian identitas, yang kerap memanfaatkan kelalaian dan aspek psikologis pengguna. Menurut beliau, keamanan digital tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga sangat ditentukan oleh perilaku dan etika pengguna dalam menyimpan serta membagikan

Sedangkan Syariful, yang merupakan, dosen Psikologi Universitas Bina Bangsa Indonesia, yang menjelaskan keamanan digital dari perspektif psikologi siber. Beliau menyoroti bahwa penggunaan teknologi digital yang tidak terkontrol, khususnya terkait durasi screen time, dapat memicu kecanduan, menurunkan produktivitas, serta berdampak pada kesehatan mental, seperti kecemasan, gangguan tidur, dan tekanan psikologis. Beliau juga menekankan bahwa fenomena cyberbullying dapat menimbulkan dampak serius hingga trauma psikologis, sehingga diperlukan pendekatan psikologis yang berfokus pada pengelolaan emosi, empati digital, serta penguatan rasa aman, khususnya bagi anak dan remaja. Keamanan digital, menurut beliau, harus dibangun melalui kesadaran psikologis, literasi digital, dan kemampuan berpikir kritis terhadap informasi.

Berbicara terkait ruang digital, Eko Pamuji, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya, menekankan bahwa ruang digital memiliki karakteristik yang mampu memperbesar dampak suatu informasi. Dalam kondisi turbulensi informasi saat ini, hoaks, manipulasi digital, dan deepfake dapat dengan mudah memengaruhi opini publik. Beliau menegaskan bahwa sikap skeptis merupakan kunci utama dalam menghadapi tantangan tersebut. Masyarakat diimbau untuk tidak tergesa-gesa, tidak reaktif, serta membiasakan diri melakukan verifikasi sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi, termasuk informasi yang tampak berasal dari pihak terdekat.

Pada sesi tanya jawab, para narasumber sepakat bahwa ancaman digital tidak hanya berdampak secara teknis, tetapi juga secara psikologis, mulai dari rasa takut, cemas, hingga trauma. Strategi yang disarankan meliputi penerapan verifikasi berlapis, pengamanan akun secara berkala, serta pendampingan emosional, terutama bagi anak dan remaja. Literasi digital dinilai perlu berjalan seiring dengan literasi emosi agar masyarakat mampu menghadapi risiko digital secara lebih sehat dan bertanggung jawab.

Menutup kegiatan, para narasumber menegaskan bahwa keamanan digital harus dipahami secara menyeluruh sebagai bagian dari kehidupan modern. Perlindungan data, pengendalian emosi, serta sikap kritis terhadap informasi merupakan fondasi penting dalam membangun perilaku aman di ruang digital. Sikap skeptis, tidak tergesa-gesa, dan kebiasaan memverifikasi informasi sebelum bertindak menjadi benteng terakhir dalam melindungi diri dari berbagai bentuk kejahatan digital.

Melalui kegiatan Ngobrol Bareng Legislator ini, diharapkan masyarakat semakin sadar bahwa keamanan digital merupakan tanggung jawab bersama. Dengan memperkuat literasi digital, etika bermedia, serta kesehatan psikologis, ruang digital dapat menjadi lingkungan yang aman, sehat, dan produktif, sekaligus mendukung tumbuh kembang generasi Indonesia yang cakap digital dan berdaya tahan menghadapi tantangan era digital.

 

 

 

 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Rock Ngisor Ringin Part #2 Jadi Ajang Kumpul Musisi Rock Tanah Air
Waktu Baca 4 Menit
Program FLPP Capai Rekor 263 Ribu Unit, BTN Dominasi Penyaluran Rumah Subsidi Nasional
Waktu Baca 4 Menit
BSN Resmi Beroperasi Usai Spin-Off dari BTN, Bidik Pertumbuhan Perbankan Syariah Nasional
Waktu Baca 3 Menit
Tradisi Warga Indonesia Dalam Merayakan Malam Tahun Baru di New York
Waktu Baca 6 Menit
OJK Bentuk Departemen UMKM dan Keuangan Syariah, Pengawasan Bank Digital Berlaku 2026
Waktu Baca 3 Menit

Keamanan Digital Adalah Tanggung Jawab Setiap Pengguna Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

Keamanan Digital Kebutuhan Mendasar di Tengah Transformasi Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

BTN Salurkan Bantuan Rp8 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Waktu Baca 3 Menit

OJK Raih Predikat Badan Publik Terbaik Nasional 2025, Tegaskan Komitmen Keterbukaan Informasi

Waktu Baca 4 Menit

Lainnya Dari Telegraf

ChatGPT AI Chatbot: Mengintip Ancaman Hacking Berbasis AI
Rilis

Security by Design Integrasikan Aspek Keamanan Infrastruktur Digital

Waktu Baca 2 Menit
Ciber Police
Rilis

Ancaman Siber Membutuhkan Pendekatan Proaktif dan Penanganan Komprehensif

Waktu Baca 2 Menit
Rilis

Ruang Digital Menawarkan Banyak Peluang Namun Tetap Membutuhkan Etika

Waktu Baca 2 Menit
Pesatnya pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia tidak diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam menilai dan mengecek kebenaran sumber informasi media melalui teknologi digital. Kemampuan ini dikenal sebagai literasi media digital.
Rilis

Ruang Digital Membentuk Pola Sosial dan Praktik Budaya

Waktu Baca 5 Menit
Ilustrasi Photo: SHUTTERSTOCK
Rilis

Jadi Kebutuhan Primer, Keamanan Digital Bukan Hanya Isu Teknis

Waktu Baca 3 Menit
Photo Credit: Teknologi digital semakin memudahkan hidup kita. Namun, penggunaan internet, e-commerce, berbagai aplikasi, dan platform digital lainnya sering “meminta” data pribadi pengguna. Jika tidak berhati-hati, seseorang yang berniat tidak baik mencuri data digital. SHUTTERSTOCK
Rilis

Budaya Digital Cerminan Kehidupan Kita Sehari-Hari

Waktu Baca 5 Menit
Rilis

Indonesia Jadi Target Berbagai Kejahatan Siber

Waktu Baca 4 Menit
Photo Credit: Strategi mendidik anak di era digitalisasi dan media sosial. Thinkstock
Rilis

Budaya Digital Tidak Dapat Dipisahkan Dari Etika

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?