Telegraf, Jakarta – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, diantara kegiatan adalah bertajuk “ Bhakti Santri untuk Negeri”, hal ini bagian dari sosialisasi dan memperkenalkan pada masyarakat tentang perjuangan para ulama dan santri saat masa perjuangan, dan peran mereka pada masa sekarang ini, mengetahui tentang peran serta ulama dan santri dalam memperjuangkan Indonesia dan menjaga NKRI, serta sejarah tentang resolusi jihad. Kegiatan bhakti santri dilaksanakan dengan media Dongeng Bhakti Santri untuk Negeri.
Sosialisasi dengan model dongeng lebih mudah dipahami dan senangi oleh anak-anak, dan masyarakat, selain dongeng bhakti santri untuk negeri, juga dilakukan pawai simpatik di Arena Car Free Day Kawasan Sarinah Thamrin Jakarta, dengan membagikan stiker, bendera kecil NU, dan atribut lainnya yang bernuansa hari santri nasional.
Koordinator kegiatan Bhakti Santri untuk Negeri, M. Wahib yang juga ketua LPBI NU DKI Jakarta mengungkapkan bahwa peran santri dalam sejarah republik Indonesia sangat banyak, sehingga harus ditulis dengan tinta emas dalam sejarah Indonesia, harapannya juga santri harus mampu menjadi pelopor dalam segala bidang, bidang ekonomi, bidang politik, santri juga mampu dalam bidang kebencanaan, adaptasi perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan hidup, kesemuanya harus terbingkai dengan akhlaqul karimah.
Husni Mubarok sekretaris Panitia Hari Santri Nasional PWNU DKI Jakarta tahun 2016, menyatakan agenda-agenda dalam rangka memperingati hari santri nasional, juga dilaksanakan Ziarah dan Silaturrahmi ke para Ulama DKI Jakarta, pembacaan 1 milyar sholawat nariyah di Masjid Sunda Kelapa, dan pertunjukan seni dan budaya betawi di Setu Babakan, pada tanggal 22 Oktober 2016, akan dilakukan Apel Akbar di Lapangan Banteng yang akan diikuti oleh puluhan ribu warga NU. (red)
Foto : LPBI NU selaku bagian dari lembaga NU saat melakukan aksi Dongeng Nusantara di seputaran Sarinah Thamrin. | Photo LPBI NU DKI
