Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Didaktika
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Otomotif
    • Regional
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Telecoffee
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telefokus
Membaca Begini Reaksi dan Tanggapan Soal ‘No Bra Day’ di Mata Kalangan Pengidap Kanker Payudara
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Didaktika
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Otomotif
    • Regional
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Telecoffee
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telefokus
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Lifestyle

Begini Reaksi dan Tanggapan Soal ‘No Bra Day’ di Mata Kalangan Pengidap Kanker Payudara

KBI Media Kamis, 13 Oktober 2016 | 21:57 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Photo SHUTTERSTOCK
Bagikan

Hari yang bertepatan dengan 13 Oktober selalu diperingati sebagai No Bra Day atau Hari Tanpa Bra Dunia.

Dunia memperingati hari tanpa aksesori keseharian kaum hawa ini dengan tujuan meningkatkan kesadaran orang akan bahaya kanker payudara.

Namun ada pandangan lain tentang ide membebaskan payudara dari penyangganya tersebut. Seorang survivor atau penyintas kanker payudara justru beranggapan bahwa perayaan tersebut melenceng dari tujuan awal.

Penyintas kanker payudara bernama Bonnie Annis menuliskan kisahnya sendiri di laman Cure. Ia didiagnosa mengidap ancaman terbesar kaum hawa itu, sejak 2014.

“Ketika terdiagnosa, saya berusia 56 tahun dan kedua payudara saya diangkat. Karena saya memilih untuk tidak rekonstruksi, saya terpaksa menggunakan bra dengan dua prostesis silikon,” tulis Annis.

“Payudara buatan ini membuat saya kembali seperti wanita. Tanpa mereka, dada saya mirip dada anak-anak, datar,” lanjutnya.

Annis bukan tidak tersiksa menggunakan bra. Rasa sesak yang biasa dikeluhkan wanita saat menggunakan penyangga payudara tersebut juga ia rasakan. Maka ia kadang melepas bra ketika berada di lingkungan keluarga.

Namun saat ia harus keluar rumah, bra pun menjadi sebuah keharusan yang tak dapat dimungkiri. Ia tidak mungkin menggunakan prostesis tanpa bra, bila ia ingin terlihat ‘normal.’

“Saya tidak mengerti mengapa melepas bra dalam sehari dapat meningkatkan kesadaran akan kanker payudara. Bagi saya, itu hanya memberikan kesempatan pria bermain mata dan wanita untuk saling menertawakan,” tulis Annis.

“Bagi kami yang pernah mengalami pengangkatan payudara, bra itu bagai ‘tak acuh tapi butuh.’ Sulit menyerukan protes tanpa bra dan publik tidak bisa menerima wanita dengan dada rata,” lanjut Annis.

“Bila ingin meningkatkan kesadaran terhadap kanker payudara, saya menyarankan Hari Telanjang Dada. Agar pria dan wanita yang mengalami kanker payudara dapat berbagi penderitaan mereka dengan memungkinkan orang lain melihat bekas luka tersebut.” kata Annis.

Sementara itu, dunia medis serta beberapa penelitian menemukan fakta bahwa menggunakan bra berdampak nyata dan bermanfaat bagi tubuh.

Melansir IFLScience, penelitian yang dilakukan Centre Hospitalier Universitaire di Besancon, Prancis, terhadap 330 wanita usia 18 hingga 35 selama 15 tahun menunjukkan pengaruh penggunaan bra secara fisik.

Penelitian tersebut juga menunjukkan penggunaan bra sejak dini tidak berpengaruh pada pembentukan dada, mengurangi sakit punggung, atau mencegah kendurnya payudara.

Bahkan para peneliti menemukan bahwa jaringan payudara, terutama pada wanita muda, akan tumbuh lebih baik bila tidak mengenakan bra. Peneliti menemukan fakta bahwa wanita yang berhenti menggunakan bra, payudaranya lebih terangkat dibandingkan mereka yang masih mengenakan bra.

Penelitian lainnya di Inggris menunjukkan hal serupa. Melansir Daily Mail, penelitian terhadap 100 wanita pra-menopause oleh University Hospital of Wales di Cardiff dan Frenchay Hospital Bristol mendapati jumlah hari bebas sakit naik tujuh persen pada wanita yang tidak mengenakan bra.

Peneliti meminta responden untuk beraktivitas tanpa bra selama tiga bulan dan dengan bra tiga bulan kemudian untuk direkam perbedaannya.

Namun pendapat lain dari Breast Cancer Care menyebutkan bahwa banyak penelitian sanggup menakuti wanita gara-gara sebagian besar di antaranya menggunakan bra. Sehingga mereka menyarankan para wanita perlu hati-hati dalam menyikapi masalah terkait bra.


Photo SHUTTERSTOCK

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit
Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi
Waktu Baca 3 Menit
Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan
Waktu Baca 5 Menit
Sufmi Dasco: Saraswati Tetap Bertugas Sebagai Anggota DPR
Waktu Baca 2 Menit
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing Di COP30 Brazil
Waktu Baca 4 Menit

Bank Jakarta Resmikan Biodigester Komunal di Pekayon, Dorong Jakarta Bebas BABS dan Ramah Lingkungan

Waktu Baca 3 Menit

Xi Jinping dan Donald Trump Bakal Absen di KTT G-20 Afrika Selatan

Waktu Baca 4 Menit

Sharon Osbourne Ungkap Jumlah Uang Terkumpul Dari Konser Ozzy’s Back to the Beginning

Waktu Baca 2 Menit

Freeport Buka Sebagian Tambang di Grasberg Atas Izin ESDM

Waktu Baca 3 Menit

Lainnya Dari Telegraf

[Gambar 1] Liburan Nikmat, Budget Hemat_BCA Digital dan ASTINDO Hadirkan DOLAN Travel Fair 2025
Lifestyle

Liburan Nikmat, Budget Hemat: BCA Digital dan ASTINDO Hadirkan DOLAN Travel Fair 2025

Waktu Baca 6 Menit
PUMA H-Street
LifestyleRilis

Isyana Sarasvati Warnai Peluncuran PUMA H-Street di Seoul dengan Gaya Autentik dan Energi Global

Waktu Baca 5 Menit
Lifestyle

Dip & Crunch Dari Pizza Hut Hadir di Ramadhan 2025

Waktu Baca 3 Menit
Image : Dok. Debby Lufiasita @lufiasita
Lifestyle

Public Relations & Musik: Bagaimana Debby Lufiasita Membawa Dua Dunia Jadi Satu

Waktu Baca 5 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Telecoffee
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
MUSIKPLUS
  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe

Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?