Anies Ajak Masyarakat Untuk Bersikap Kritis Terhadap Lembaga Survei

Oleh : KBI Media

Telegraf, Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) baru saja mengeluarkan rilis hasil survei mengenai prediksi pertarungan di putaran kedua Pilgub DKI 2017. Namun begitu, calon gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan enggan mengomentari mengenai hasil survei lembaga pimpinan Denny JA tersebut.  Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan meminta masyarakat bersikap kritis terhadap hasil survei. Pasalnya, beberapa lembaga sering mengadakan survei terkait elektabilitas kandidat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

‎”Kami ajak masyarakat kritis. Kenapa ya ada yang mengadakan survei begitu rutin? Survei itu nggak murah,” kata Anies di Jakarta Barat, Selasa, (20/12).

Menurut Anies, penyelenggaraan survei membutuhkan biaya tinggi. Selain itu, Anies mengkritisi, dari beberapa lembaga survei ternyata jumlah sampel yang digunakan terlalu sedikit.

Anies menyatakan tidak risau dengan hasil survei. Dia memilih fokus berkampanye. Ia lebih percaya dengan survei internal yang telah dilakukan timnya secara teratur.

Hanya saja, survei internal tersebut tidak untuk disebar ke publik. Mantan Mendikbud ini mengatakan, hasil survei internal ditujukan untuk acuan tim pemenangan dalam menjalankan strategi kampanye.

“Kami pun punya internal survei yang menggunakan sampel yang sangat besar. Sehingga kami tahu sampai wilayah-wilayah kecil mana saja yang harus jadi perhatian dan kami akan fokus di situ,” katanya.

Anies mengatakan, hasil survei internalnya menunjukan perkembangan kampanye yang dilakukan selama ini telah menghasilkan tren positif.

Sementara beberapa lembaga survei menyebutkan, pasangan nomor urut tiga ini selalu menempati posisi buncit. Anies-Sandi selalu kalah dari pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Terlebih, lanjut Anies, biaya untuk melakukan survei terbilang sangat mahal. Anies mengaku mengetahui biaya rincian survei lantaran ia berpengalaman menjadi peneliti survei.

“Saya sebagai senior researcher di LSI, biayanya mahal. Nah kalau ada yang menyelenggarakan survei terus menerus, maka tanyakan ada apa di balik ini,” pungkasnya. (Red)

Photo credit : Ist. Photo


Lainnya Dari Telegraf