Telegraf – Tiga narasumber dengan latar berbeda memberikan perspektif komplementer dalam seminar “Aman Digital”, Senin (15/12/2025).
Narasumber pertama, Sarifah Ainun Jariyah, Anggota Komisi I DPR RI, menegaskan bahwa keamanan digital merupakan kebutuhan mendasar di tengah pesatnya transformasi teknologi. Ia menekankan pentingnya pendekatan security by design dengan mengintegrasikan aspek keamanan pada setiap lapisan infrastruktur digital.
“Investasi pada teknologi keamanan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta kepatuhan terhadap regulasi bukan sekadar kewajiban, tetapi strategi penting untuk menjaga keberlanjutan dan kepercayaan publik di era digital.” katanya.
Sedangkan Syariful, yang menjadi narasumber kedua, menyoroti pentingnya literasi dan etika digital dalam menjaga keamanan data serta membentuk perilaku pengguna yang bertanggung jawab. Ia menyampaikan bahwa kesadaran akan jejak digital, perlindungan data pribadi, dan kemampuan memilah informasi menjadi fondasi utama dalam menciptakan ruang digital yang aman dan beradab.
“Penguatan nilai moral dan tanggung jawab sosial harus berjalan seiring dengan pemanfaatan teknologi.” katanya.
Adapun Rozi Sastra Purna sebagai narasumber ketiga, menjelaskan bahwa keamanan digital juga berkaitan erat dengan kesehatan mental pengguna. Ia mengingatkan bahwa paparan berlebihan terhadap ruang digital, cyberbullying, dan tekanan sosial di media daring dapat berdampak pada kondisi psikologis, terutama pada anak dan remaja.
Rozi pun menekankan pentingnya edukasi digital yang sehat, pendampingan orang tua, serta pengelolaan penggunaan gawai agar teknologi tidak menjadi sumber gangguan, melainkan sarana yang mendukung kesejahteraan mental.
Ketiganya sepakat bahwa penerapan aman digital adalah kombinasi dari keamanan teknis, kebiasaan bijak, dan kesadaran akan risiko. Ini penting untuk melindungi diri dari kejahatan siber serta menjaga kenyamanan saat beraktivitas digital.